China mengecam pemblokiran 118 aplikasi, termasuk aplikasi gim populer PUBG yang dilakukan oleh India.
Juru bicara kementerian perdagangan China Gao Feng dalam konferensi daring mengatakan India telah menyalahgunakan konsep keamanan nasional dengan memblokir aplikasi ponsel di negaranya.
"India telah menyalahgunakan konsep keamanan nasional dan mengadopsi langkah-langkah pembatasan diskriminatif terhadap perusahaan China," kata Gao dalam konferensi daring, Kamis (3/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip AFP, Gao mengatakan dengan tegas jika China menentang keputusan tersebut. Ia mendesak India untuk 'memperbaiki praktik yang salah'.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menyiratkan bahwa langkah India tersebut karena menghadapi tekanan dari Amerika Serikat.
Hua memperingatkan bahwa campur tangan AS untuk membatasi teknologi China sebagai sebuah langkah yang salah.
Pemerintah India mulai Rabu (2/9) mengumumkan untuk memblokir lebihd ari 118 aplikasi buatan China menyusul ketegangan yang kembali terjadi di wilayah perbatasan Himalaya.
Sejumlah aplikasi yang diblokir termasuk gim daring PUBG, layanan pembayaran, situs kencan, perangkat lunak, hingga aplikasi edit swafoto.
Pemerintahan Narendra Modi berdalih pemblokiran kali ini dilakukan karena aplikasi-aplikasi tersebut mempromosikan aktivitas yang 'merugikan kedaulatan dan integritas' serta pertahanan, keamanan negara, dan ketertiban umum di India.
Kementerian TI India menuding aplikasi tersebut mencuri data pengguna dan memindahkannya ke luar negeri.
"Penambangan dan pembuatan profil oleh elemen-elemen yang memusuhi keamanan dan pertahanan nasional India, yang pada akhirnya mengganggu kedaulatan dan integritas India, adalah masalah yang sangat dalam dan segera menjadi perhatian yang membutuhkan tindakan darurat," ujar pihak kementerian seperti mengutip AFP.
Langkah pemblokiran serupa sebelumnya juga telah dilakukan India setelah terjadi bentrok yang menewaskan 20 tentaranya pada Juni lalu di Ladakh. Saat itu, pemerintah India memblokir 59 aplikasi China, termasuk TikTok. Tak berselang lama, India kembali memblokir 47 aplikasi China lainnya pada Juli.
India semakin sering menggunakan senjata ekonomi untuk menyelesaikan perselisihan dengan negara-negara tetangga. Bukan hanya memblokir aplikasi, India juga membekukan kontrak perusahaan China untuk pengadaan infrastruktur ponsel 5G dan memblokir impor barang di pelabuhan dan bea cukai.
Bentrokan antara tentara India dan China sempat meredam setelah perwakilan kedua pihak melakukan pertemuan dan sepakat untuk menarik diri. Namun pada Sabtu (29/8) malam dan Senin (31/8), bentrokan kembali terjadi di perbatasan Himalaya hingga menewaskan seorang pasukan khusus India.
(evn/ayp)