Kapal Tanker Meledak Dekat Sri Lanka, Diseret ke Tengah Laut

CNN Indonesia
Sabtu, 05 Sep 2020 12:56 WIB
Kapal tanker yang terbakar akibat ledakan ruang mesin di perairan dekat Sri Lanka kini diseret ke tengah laut menjauh dari daratan.
Ilustrasi kebakaran kapal tanker (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapal tanker 'The New Diamond' yang terbakar akibat ledakan dari ruang mesin kapal, kini diseret ke tengah laut menjauh dari daratan Sri Lanka.

Akibat kejadian ini, satu orang anak buah kapal (ABK) tewas. Kapal dilaporkan sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan Paradip di India timur dari Kuwait. Kapal ini teregristrasi dari Panama.

Namun kapal yang membawa muatan sebanyak 270 ribu ton minyak mentah ini mengeluarkan sinyal bahaya ketika berada 60 kilometer dari pantai timur Sri Lanka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sinyal bahaya ini dilontarkan setelah terjadi ledakan di ruang mesin kapal, Jumat (4/9). Ledakan inilah yang memicu sinyal darurat. Asap pun mengepul dari kapal yang punya panjang 330 meter itu.

Sinyal bahaya ini dilontarkan setelah terjadi ledakan di ruang mesin kapal. Ledakan inilah yang memicu sinyal darurat. Asap pun mengepul dari kapal yang punya panjang 330 meter itu.

Akibat peristiwa ini, seorang anak buah kapal (ABK) dari Filipina dilaporkan tewas. Sedangkan 22 ABK lain berhasil lolos. Pada Sabtu pagi, Seorang penjaga pantai melaporkan api sudah bisa dikendalikan.

Tiga kapal tunda lantas dikerahkan untuk mendorong kapal itu ke arah perairan yang lebih dalam.

Penjaga pantai India (Indian Coast Guard/ICG) menyatakan upaya pemadaman dilakukan sejak Jumat malam dibantu angkatan laut India serta kapal dan pesawat militer dari Sri Lanka.

Kepala Pusat Manajemen Bencana Sri Lanka, Sudantha Ranasinghe berkata meriam air dan busa digunakan untuk menjinakkan api.

"Api di jembatan dan di luar mesin telah padam," kata Ranasinghe seperti dikutip dari AFP.

Meski demikian, Laksamana Muda Y.N. Jayarathna menyebut perlu waktu empat hingga lima hari untuk benar-benar memadamkan api.

Ranasinghe menambahkan kobaran api tidak sampai menyebar ke kargo kapal yang berupa minyak mentah besar dan 1.700 ton bahan bakar diesel.

Kebakaran dilaporkan tidak menimbulkan dampak langsung meski ada disebutkan insiden retakan dua meter di bagian lambung kapal, di atas garis air.

Jayarathna menyebut logam retak akibat panas menyengat saat tangki bahan bakar diesel terbakar saat api menyebar.

"Setelah itu kita harus menariknya dan membiarkan pemiliknya memutuskan adap yang ingin mereka lakukan," imbuhnya.

Sementara itu Badan Perlindungan Lingkungan Laut Sri Lanka, Dharshani Lahandapura mengatakan pemilik kapal bisa dikenakan pidana jika terjadi hal terburuk seperti tumphan minyak akibat kapal rusak.

Sri Lanka, kata dia, tidak memiliki sumber daya untuk menahan tumpahan minyak besar-besaran. Namun Ranasinghe menyatakan pihak berwenang sedang mempertimbangkan distribusi minyak mentah dari kapal ke kapal lain terlebih dulu, sebelum mengevakuasi kapal tanker.

Di sisi lain, Maladewa, tetangga Sri Lanka, menyuarakan kekhawatiran akan kerusakan lingkungan akibat tumpahan minyak. Kerusakan lingkungan jelas bakal berimbas pada wilayah yang bergantung pada perikanan dan pariwisata ini.

"Maladewa perlu mengawasi tumpahan minyak ini dengan hati-hati dan mengambil semua tindakan pencegahan untuk mencegah (minyak) mencapai pantai. Ini bisa jadi bencana besar," cuit Menteri Maladewa di kantor presiden, Ahmed Naseem melalui akun Twitternya. 

Kapal ini lebih besar dari kapal tanker Jepang MV Wakashio. Kapal ini karam di perairang dangkal penuh karang di Mauritius pada Juli lalu. Akibatnya, kapal ini menumpahkan lebih dari seribu ton minyak ke perairan kepulauan yang masih perawan di negara itu.

(els/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER