Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un mendesak pemulihan kembali ribuan rumah dan bangunan yang hancur akibat dihantam Topan Maysak.
Dalam pertemuan dengan Partai Buruh, Selasa (8/9), Kim mengatakan kerusakan akibat terjangan Topan Maysak memaksanya untuk mempertimbangkan kembali rencana untuk melanjutkan proyek akhir tahun.
Menurut laporan kantor berita Korea Utara, KCNA seperti dikutip Associated Press, Kim menggelar pertemuan tingkat tinggi dan mengunjungi lokasi bencana serta mendesak pemulihan secepatnya terhadap bangunan yang rusak diterjang topan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan tersebut, Kim menggambarkan upaya pemulihan di Komdok sebagai prioritas nasional untuk menghidupkan kembali 'ekonomi nasional'.
Ia memerintahkan agar pembangunan kembali rumah, jalan, dan akses rel kereta api rampung pada 10 Oktober mendatang, saat perayaan ke-75 partai yang berkuasa.
Pada akhir pekan lalu Kim memerintahkan 12 ribu pejabat partai di Pyongyang untuk membantu upaya pemulihan dua provinsi yang terdampak Topan Maysak.
Sejumlah anggota partai diketahui menggunakan kereta dari Pyongyang ke Komdok untuk membantu upaya pemulihan daerah yang dilanda topan. Truk-truk yang membawa peralatan konstruksi dan perlengkapan lain juga dimobilisasi ke lokasi tersebut.
Beberapa ahli mengatakan upaya Kim yang mengadakan pertemuan tingkat tinggi dan kunjungan ke lokasi bencana dalam beberapa pekan terakhir seakan menjadi upaya untuk membentuk citra pemimpin yang empati terhadap rakyatnya.
Topan Maysak yang menerjang Semenanjung Korea pada pekan lalu menyisakan kerusakan parah di kota Komdok. Banjir yang menggenangi daerah tersebut menghancurkan lebih dari 2.000 rumah dan puluhan fasilitas umum, lahan pertanian, serta melumpuhkan sistem transportasi di Provinsi Hamgyong Utara dan Selatan.
Lebih dari 60 kilometer akses jalan di hanyut tersapu banjir dan 59 jembatan dilaporkan roboh. Beberapa jalur rel kereta api di daerah pertambangan juga rusak.
Jumlah korban, baik terluka, hilang, ataupun meninggal tidak dilaporkan oleh media setempat.
(evn)