China: Cabut 1.000 Visa, AS Lakukan Diskriminasi Rasial

Associated Press | CNN Indonesia
Kamis, 10 Sep 2020 19:20 WIB
China mengatakan AS telah melakukan tindakan diskriminasi rasial karena mencabut 1.000 visa pelajar dan peneliti pascasarjana yang studi di sana.
Ilustrasi. (Foto: PublicDomainPictures/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Luar Negeri China mengatakan langkah Amerika Serikat yang mencabut 1.000 visa pelajar dan penelitinya sebagai tindakan penganiayaan politik dan diskriminasi rasial.

Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan langkah AS telah merusak hak dan kepentingan mahasiswa dan peneliti China yang sedang belajar di sana.

"Ini adalah penganiayaan politik dan diskriminasi rasial, dan secara serius melanggar hak asasi pelajar China yang belajar di sana," kata Zhao dalam konferensi pers harian, Kamis (10/9) seperti mengutip Associated Press.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"China berhak untuk membuat tanggapan lebih lanjut atas masalah ini."

Zhao meminta AS  untuk segera berhenti menggunakan semua jenis dalih untuk membatasi dan menekan mahasiswa China di Negeri Paman Sam tanpa alasan. Tak hanya itu, ia mengancam jika China nanti akan memberi tanggapan balasan atas apa yang telah dilakukan AS.

Pernyataan Zhao hanya berselang sehari setelah Sekretaris Keamanan Dalam Negeri, Chad Wolf mengatakan bahwa departemennya telah memblokir visa untuk mahasiswa dan peneliti pascasarjana China terkait dengan strategi militer Negeri Tirai Bambu untuk mencegah mereka mencuri dan melakukan penelitian sensitif.

Sejak 1 Juni 2020, Kementerian Luar Negeri AS mengonfirmasi telah mencabut 1.000 visa milik pelajar dan peneliti China karena dianggap "tidak memenuhi syarat".

"Mahasiswa pascasarjana dan peneliti berisiko tinggi yang dibuat tidak memenuhi syarat di bawah proklamasi ini mewakili sebagian kecil dari jumlah total mahasiswa dan cendekiawan China yang datang ke Amerika Serikat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS.

Kemenlu AS menolak memberikan rincian visa siapa saja yang telah dicabut, dengan alasan undang-undang privasi.

Sebagai catatan setidaknya hampir 370 ribu siswa dari China terdaftar di berbagai universitas di AS pada 2018 sampai 2019. Kehadiran mereka tidak bisa dipungkiri menawarkan pendapatan yang menguntungkan di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi corona belakangan ini.

Beberapa aktivis Asia-Amerika telah memperingatkan bahwa perintah Trump menciptakan iklim kecurigaan di kampus, dengan mahasiswa keturunan Asia menghadapi pertanyaan tidak berdasar tentang niat mereka.

Di sisi lain, para pejabat AS mengatakan jumlah kasus spionase yang melibatkan China telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Pejabat AS pun menuduh China berusaha mencuri penelitian universitas AS tentang Covid-19.

(ndn/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER