Hakim Agung sekaligus aktivis gender Amerika Serikat, Ruth Bader Ginsburg, meninggal dunia di usia 87 tahun pada Jumat (18/9) setelah berjuang melawan kanker pankreas.
Ginsburg ditunjuk menjadi Hakim Agung AS pada 1993 oleh Presiden Bill Clinton dan merupakan perempuan kedua yang menjadi hakim agung di negara itu.
Semasa hidupnya, Ginsburg konsisten memberi suara progresif di banyak masalah sosial, termasuk hak aborsi, pernikahan sesama jenis, imigrasi, dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Ginsburg telah menjalani kehidupan yang luar biasa.
"Dia adalah wanita yang luar biasa baik Anda setuju atau tidak dia adalah wanita luar biasa yang menjalani kehidupan yang luar biasa," ucapnya seperti dilansir CNN.
Hal senada juga dilontarkan oleh Calon Presiden AS dari Partai Demokrat. Joe Biden memuji Ginsburg sebagai "raksasa dalam profesi hukum" dan "sosok yang dicintai."
Selain itu, mantan Presiden AS Barack Obama juga melontarkan pujian kepada Ginsburg.
"Ruth Bader Ginsburg berjuang sampai akhir, melawan kankernya, dengan keyakinan teguh pada demokrasi kita dan cita-citanya. Begitulah cara kita mengenangnya," ujar Obama.
Ginsburg meninggal bertepatan pada malam tahun baru Yahudi, dikelilingi oleh keluarganya di rumahnya di Washington, DC. Ia akan dimakamkan di Pemakaman Nasional Arlington.
(ndn/stu)