Diduga Dukung Azerbaijan, Kanada Tunda Jual Senjata ke Turki

AFP | CNN Indonesia
Selasa, 06 Okt 2020 10:40 WIB
Kanada mengumumkan penundaan penjualan senjata ke Turki setelah muncul dugaan keterlibatan Ankara dalam perang Armenia-Azerbaijan.
Kerusakana akibat perang Armenia-Azerbaijan. (Foto: AP/David Ghahramanyan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kanada mengumumkan penundaan penjualan ekspor senjata ke sekutu NATOTurki setelah muncul dugaan keterlibatan dalam perang Armenia-Azerbaijan.

Menteri Luar Negeri Kanda, Francois-Philippe Champagen dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya memutuskan untuk menunda penjualan senjata karena penyelidikan mereka menemukan dugaan penggunaan teknologi militer dalam perang tersebut.

"Sejalan dengan rezim pengendalian ekspor Kanada yang kuat dan karena konfik yang sedang terjadi, saya telah menangguhkan izin ekspor ke Turki, sehingga memberikan waktu untuk menilai situasi lebih lanjut," kata Champagne dalam sebuah pernyataan seperti dilansir l

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan telah memerintahkan penyelidikan atas tuduhan yang dilaporkan media lokal. Drone nirawak buatan Kanada dilaporkan digunakan oleh Azerbaijan dalam bentrokan dengan Armenia.

Ottawa pada Oktober 2019 lalu juga membekukan penerbitan izin ekspor perlengkapan militer ke Turki, setelah terjadi serangan terhadap Kurdi di Suriah utara. Namun pembekuan tersebut dicabut pada Mei 2020.

Turki secara terbuka menyatakan dukungan terhadap Azerbaijan dalam bentrokan di daerah sengketa, Nagorno-Karabakh. Di sisi lain, Turki berulang kali membantah tuduhan keterlibatan pasukannya untuk memperkuat militer Azerbaijan.

Aksi saling gempur antara tentara Armenia dan Azerbaijan berlanjut pada Senin (5/10). Armenia menuding Azerbaijan menembakkan rudal ke ibu kota Nagorno-Karabakh, sementara Azerbaijan mengatakan beberapa kota mereka diserang.

Pejabat militer Armenia melaporkan serangan rudal menghantam ibu kota Stepanakert sepanjang akhir pekan. Kantor berita negara bagian Rusia, RIA Novosti mengatakan warga mulai mengeluhkan putusnya aliran listrik dan gas.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Azerbaijan menuduh Armenia melancarkan serangan di kota Tartar, Barda, dan Beylagan. Ganja yang menjadi kota terbesar kedua di sana yang berada jauh dari zona konflik juga 'diserang'.

Bentrokan antara kedua pihak pecah pada 27 September hingga kini telah menewaskan ratusan orang. Kedua pihak saling tuding hingga membuat bentrokan meluas di luar Nagorno-Karabakh.

Pejabat Nagorno-Karabakh mengatakan sejauh ini 220 tentara mereka tewas dalam bentrokan tersebut. Sementara Armenia mengatakan 21 warga sipil dan 82 luka-luka.

Sejauh ini otoritas Azerbaijan belum memberikan rincian korban militer, selain 25 warga sipil tewas dan 127 lainnya terluka.

(evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER