Wakil Presiden petahana Amerika Serikat, Mike Pence akan menghadapi rivalnya dalam debat calon presiden Senator Kamala Harris pada hari ini.
Keduanya akan bertemu di Salt Lake City, Utah, pada Rabu (7/10) pukul 21.00 malam waktu setempat. Ini merupakan satu-satunya debat wakil presiden dalam kampanye menduduki kursi di Gedung Putih.
Debat mereka akan menjadi pertarungan paling ditunggu tahun ini, sebagian karena diagnosis virus corona Presiden Donald Trump. Selain itu, ini juga menandai momen bersejarah karena Harris menjadi wanita kulit hitam dan Asia Selatan pertama yang berpartisipasi dalam debat kampanye pemilihan umum presiden AS.
Berikut lima hal yang harus diketahui dalam debat ini melansir dari CNN:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jarak debat dan pleksiglas
Sebagai tanggapan atas penyebaran virus corona di Gedung Putih, pihak penyelenggara debat membuat sejumlah perubahan pada protokol keamanan termasuk menempatkan Pence-Harris dengan jarak lebih dari 12 kaki. Mereka juga menggunakan kaca pleksiglas sebagai pembatas antara kandidat dan mewajibkan semua penonton mengenakan masker.
Tim Pence sempat menentang penggunaan pleksiglas pada debat tersebut, sebelum akhirnya menyetujuinya.
Tantangan Harris akan virus corona
Presiden Trump telah memberikan diagnosis atas Covid-19 yang dideritanya. Dalam narasinya, dia menggambarkan diri sebagai pemimpin yang tak kenal takut untuk melawan virus tersebut.
Dia tidak menyebut orang-orang di lingkarannya atau staf lain di Gedung Putih yang juga tertular virus itu.
Bagi Harris, tantanganya adalah bagaimana dia akan menyerang cara penanganan pandemi ala Trump hingga kegagalan yang berkembang dalam pemerintahannya.
Pence perlu menunjukkan ketenangan
Ini merupakan pekan yang kacau bagi kampanye Trump karena dia dinyatakan positif Covid-19 dan menghabiskan waktu tiga hari dirawat di rumah sakit.
Tujuan Pence dalam debat ini adalah untuk memproyeksikan ketenangan yang tidak dapat ditunjukkan Trump dalam debat sebelumnya saat melawan Joe Biden. Selain itu, Pence harus membela pemerintahnya dalam penanganan pandemi dan menyampaikan pesan kampanye Trump bahwa virus itu tidak boleh mendominasi kehidupan AS.
Tentu saja itu tugas yang sulit, mengingat sudah ada lebih dari 210 ribu kematian akibat Covid-19 di AS.
Tapi menurut orang-orang yang mengenal Pence dengan baik atau pernah melawannya dalam debat di masa lalu mengatakan Pence adalah salah satu politisi paling terampil dalam mengarahkan pertanyaan ke topik yang ingin dia fokuskan.
Harris dihantui kebijakan masa lalu
Harris sempat mendukung program "Mediacare for All" saat mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Program itu adalah rencana asuransi kesehatan nasional yang ditulis dan diperjuangkan oleh pesaingnya, Senator Bernie Sanders dari Vermont.
Pada Desember 2019, Harris menarik dukungannya dan mengungkapkan rencananya sendiri yakni menyerukan transisi ke program yang dijalankan pemerintah selama sepuluh tahun, tapi juga mengizinkan perusahaan asuransi swasta untuk berpartisipasi.
Sementara itu, pasangan Partai Republik Trump-Pence tidak memiliki rencana perawatan kesehatan versi mereka sendiri yang kredibel, tapi itu tidak akan menghentikan Pence untuk mencoba menggambarkan Harris sebagai alat "kiri radikal" atas dukungan awalnya terhadap Mediacare for All.
Pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab
Dalam debat presiden perdana, Biden tidak menjawab secara langsung pertanyaan apakah dia akan mendukung penambahan jumlah hakim agung di Mahkamah Agung.
Trump memang tidak mendapatkan jawabannya dari Biden, tapi Pence mungkin mencoba menekan Harris mengenai pertanyaan semacam itu.
Sementara di sisi Republik, Pence harus menjawab kicauan Trump di Twitter pada Selasa tentang stimulus ekonomi. Saat itu, Trump mengumumkan bahwa dia telah mengakhiri negosiasi dengan Pelosi mengenai paket ekonomi besar-besaran.
(ans/evn)