Armenia dan Azerbaijan Sepakat Berunding dan Hentikan Perang

CNN Indonesia
Sabtu, 10 Okt 2020 09:21 WIB
Armenia dan Azerbaijan sepakat untuk memulai perundingan di wilayah Nagorno-Karabakh serta menghentikan pertempuran pada Sabtu (10/10).
Konflik Perbatasan Armenia-Azerbaijan Kembali Pecah. (AP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Armenia dan Azerbaijan sepakat untuk memulai perundingan di wilayah Nagorno-Karabakh serta menghentikan pertempuran pada Sabtu (10/10).

"Azerbaijan dan Armenia memulai perundingan substantif dengan tujuan mencapai penyelesaian damai secepat mungkin," kata Lavrov, sebagaimana dilansir AFP.

Dia menambahkan bahwa pembicaraan seperti itu akan dimediasi oleh perundingan internasional Kelompok Minsk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Lavrov juga mengatakan bahwa Armenia dan Azerbaijan sepakat untuk menghentikan pertempuran di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri mulai siang hari 10 Oktober.

"Gencatan senjata diumumkan dari jam 12:00 pada 10 Oktober dengan alasan kemanusiaan," kata Lavrov, membacakan dari sebuah pernyataan.

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengonfirmasi kepada AFP secara terpisah bahwa gencatan senjata akan dimulai pada Sabtu siang.

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mengundang para Menteri Luar Negeri Armenia dan Azerbaijan untuk mengunjungi Moskow demi melakukan pembicaraan damai dalam mengakhiri konflik.

Undangan tersebut disampaikan Putin sebagai upaya untuk menghentikan pertempuran di Nagorno-Karabakh demi alasan kemanusiaan.

Undangan Putin datang karena tampaknya tak ada kemungkinan pertempuran dari kedua belah pihak akan berakhir.

"Menteri Luar Negeri Azerbaijan dan Armenia diundang ke Moskow pada 9 Oktober," kata Putin dalam pernyataan yang dirilis oleh Kremlin.

"Presiden Rusia mengeluarkan seruan untuk menghentikan pertempuran di Nagorno-Karabakh atas dasar kemanusiaan untuk menukar mayat dan tahanan," tambah Kremlin.

(agn/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER