Sindir Anwar Ibrahim, PM Malaysia Utamakan Penanganan Corona

CNN Indonesia
Selasa, 13 Okt 2020 20:35 WIB
PM Malaysia, Muhyiddin Yassin, menyatakan lebih mementingkan penanganan Covid-19 ketimbang melakukan manuver politik seperti tokoh oposisi Anwar Ibrahim.
Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin. Dia menyatakan lebih mementingkan penanganan Covid-19 ketimbang melakukan manuver politik seperti tokoh oposisi Anwar Ibrahim. (AFP/EVAN VUCCI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin, mengatakan dia saat ini lebih mementingkan penanganan pandemi virus corona (Covid-19), ketimbang melakukan manuver politik.

Dia juga membantah kerap menghindari pertanyaan awak media massa terkait kondisi politik Negeri Jiran akhir-akhir ini. Diduga pernyataan itu dia sampaikan menanggapi manuver politik yang dilakukan oleh pemimpin koalisi Pakatan Harapan sekaligus Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim.

"Saya tidak menunda jumpa pers atau menghindari media massa. Saya hanya berupaya fokus terhadap permasalahan yang tengah dihadapi saat ini, seperti Covid-19 dan pemulihan perekonomian," kata Yassin dalam jumpa pers di rumah dinas di Putrajaya, seperti dilansir Malay Mail, Selasa (13/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Media adalah prioritas bagi saya, meski banyak jurnalis ingin bertanya tentang politik. Mungkin rakyat berpikir saya lebih memilih bermain politik ketimbang mengurus kesejahteraan negara," ujar Yassin.

Dalam jumpa pers secara daring, Yassin mengatakan dia sedang menggelar rapat penanganan pandemi Covid-19 dengan Dewan Keamanan Nasional Malaysia (NSC), ketika Anwar bertemu dengan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agung Sultan Abdullah, di Istana Negara.

Di dalam pertemuan itu, Anwar mengklaim sudah memberikan daftar anggota parlemen yang mendukungnya untuk membentuk pemerintahan baru kepada Sultan Abdullah. Dia mengatakan berhasil meraih dukungan mayoritas di parlemen, dan mengklaim bahwa Yassin sudah tidak layak melanjutkan pemerintahannya karena tidak didukung parlemen.

Akan tetapi, perwakilan Istana Negara menyatakan Anwar hanya memberikan jumlah anggota parlemen yang mendukungnya, dan tidak merinci nama-nama legislator yang mendukungnya.

Menanggapi manuver politik Anwar, Yassin mengatakan menyerahkan segala keputusan kepada Sultan Abdullah.

"Sejauh yang saya tahu, saya menyerahkan kepada Agung untuk mengambil keputusan yang terbaik," kata Yassin seperti dilansir Free Malaysia Today.

"Beliau adalah orang yang paling memahami dan mempunyai kemampuan. Beliau mempunyai cara tersendiri untuk memutuskan, seperti yang digariskan dalam Undang-Undang Dasar, dan apapun keputusannya, itu berdasarkan konstitusi," ujar Yassin.

Anwar yang merupakan anggota parlemen yang mewakili daerah Port Dickson mengklaim berhasil mendapatkan dukungan 120 kursi di legislatif untuk membentuk pemerintahan. Namun, dia sampai saat ini tidak merinci identitas pendukung yang diklaim tersebut.

Menurut UUD Malaysia, Raja berhak memanggil para pimpinan partai politik di parlemen dalam beberapa hari mendatang untuk meminta pandangan sebelum mengambil keputusan.

Gejolak politik di Malaysia terus bergulir selepas Mahathir Mohamad mengundurkan diri dari posisi perdana menteri, karena Pakatan Harapan kehilangan mayoritas dukungan di parlemen. Yassin kemudian ditunjuk oleh raja menjadi PM menggantikan Mahathir.

Anwar yang berharap akan menggantikan Mahathir melalui skema pemindahan kekuasaan kembali harus gigit jari karena gagal memenuhi ambisi politiknya untuk menjadi PM.

(ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER