Rudal Baru Korut, Antara Gertakan dan Ancaman

CNN Indonesia
Selasa, 13 Okt 2020 23:45 WIB
Rudal balistik antarbenua baru yang diluncurkan Korut memicu ancaman baru di kawasan Asia hingga Amerika Serikat.
Rudal balistik antarbenua milik Korea Utara. (Courtesy of Korean Central News Agency)
Jakarta, CNN Indonesia --

'Mainan' baru Korea Utara berupa rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dipamerkan dalam parade militer kini membuat negara-negara di sekitarnya ketar-ketir.

Bahkan menurut pakar, senjata itu merupakan ancaman nyata bagi pertahanan Amerika Serikat, sekaligus menjadi masalah bagi presiden AS saat ini dan berikutnya.

Mereka juga memperingatkan kemungkinan Korut dapat menguji senjata itu tahun depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir AFP, Selasa (13/10), para analis mengatakan rudal berbahan bakar cair terbesar di dunia itu kemungkinan besar dirancang untuk membawa banyak hulu ledak dalam wahana mandiri (MIRV).

Jeffrey Lewis dari Middlebury Institute of International Studies mengatakan rudal itu "jelas ditujukan untuk menyerang sistem pertahanan rudal AS di Alaska".

"Jauh lebih murah bagi Korea Utara untuk menambahkan hulu ledak daripada AS untuk menambahkan pencegat," cuitnya di Twitter.

Dia menjelaskan jika ICBM membawa tiga atau empat hulu ledak, AS perlu menghabiskan sekitar US$1 miliar atau sekitar Rp14,7 triliun untuk 12 hingga 16 pencegat untuk setiap rudal.

"Dengan biaya itu, saya cukup yakin Korea Utara dapat menambahkan hulu ledak lebih cepat daripada menambahkan pencegat," ujarnya.

Rudal itu diperkirakan memiliki panjang 24 meter dan diameter 2,5 meter. Menurut seorang spesialis, Markus Schiller, ukuran itu dinilai cukup besar untuk membawa 100 ton bahan bakar dan akan memakan waktu berjam-jam untuk dimuat.

"Anda tidak dapat memindahkan benda ini dengan bahan bakar, dan Anda tidak dapat mengisinya di tempat peluncuran," kata Markus.

"Hal ini sama sekali tidak masuk akal, kecuali untuk permainan persamaan ancaman, seperti mengirim pesan 'kami sekarang memiliki ICBM seluler dengan MIRV, sangat menakutkan'," tambahnya.

Pengamat Korut memperingatkan bahwa senjata yang dipamerkan Pyongyang pada parade militer tersebut kemungkinan hanyalah tiruan dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa perangkat itu berfungsi sebelum benar-benar diuji.

Sementara itu, sesaat sebelum dilantik pada 2017, Presiden Donald Trump sempat menulis di Twitter bahwa Korut tidak akan pernah mengembangkan senjata yang mampu mencapai wilayah AS.

Para analis mengatakan, ICBM adalah bukti bahwa Korut terus mengembangkan persenjataannya selama proses diplomatik dan memberi Pyongyang bobot lebih besar untuk menuntut AS kembali ke meja perundingan.

Seperti diketahui, negosiasi nuklir antara AS dan Korut telah menemui jalan buntu sejak runtuhnya Konferensi Tingkat Tinggi kedua belah pihak di Hanoi pada awal tahun lalu.

"Suka atau tidak, Korea utara adalah tenaga nuklir dan mungkin merupakan tenaga nuklir ketiga yang mampu menyerang kota-kota Amerika, ketiga setelah Rusia dan China," kata Andrei Lankov dari Korea Risk Group kepada AFP.

(ans/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER