Tekan Penyebaran Covid-19, Macron Terapkan Jam Malam di Paris

afp | CNN Indonesia
Kamis, 15 Okt 2020 02:30 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menerapkan jam malam di 9 kota, salah satunya Paris, mulai Sabtu (17/10). Hal itu dilakukan untuk menekan kasus covid-19.
Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menerapkan jam malam di 9 kota, salah satunya Paris, mulai Sabtu (17/10). Hal itu dilakukan untuk menekan kasus covid-19. Ilustrasi. (Istockphoto/ Matthewleesdixon).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Prancis Emmanuel Macron memerintahkan penerapan jam malam di sembilan kota, salah satunya Paris. Langkah itu diambil untuk menekan penyebaran covid-19.

Dalam sebuah wawancara televisi lokal, Macron mengungkapkan warga di sembilan kota tersebut dilarang berada di luar rumah pada pukul 9 malam hingga 6 pagi, kecuali untuk hal mendesak. Larangan itu berlaku paling tidak selama empat pekan mulai Sabtu (17/10).

"Kita harus bertindak. Kita harus menarik rem penyebaran virus," ujar Macron, dikutip AFP, Kamis (15/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Paris, larangan juga berlaku di Grenoble, Lille, Lyon, Marseille, Montpellier, Rouen, Saint-Etienne dan Toulouse.

"Kita tidak akan berpesta dengan teman-teman karena kita tahu di sanalah risiko terkontaminasi terbesar berada," ujar Macron.

Macron menambahkan warga yang ditemukan masih berkeliaran di luar rumah setelah jam 9 malam harus membayar denda sebesar 135 euro. Kecuali, warga membawa surat izin khusus.

"Kita dalam situasi yang mengkhawatirkan," ujar Macron.

Kendati demikian, Macron membantah situasi di luar kendali. Ia juga belum akan kembali menerapkan penguncian wilayah (lockdown) total seperti yang diterapkan pada awal pandemi.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), jumlah kasus positif covid-19 di Prancis mencapai 728.745 kasus per Rabu (14/10). Sebanyak 32.679 pasien meninggal dunia.

(sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER