Presiden Donald Trump kembali menggunakan topik bisnis putra Joe Biden di Ukraina dan China untuk menyerang pada malam debat terakhir calon presiden Amerika Serikat, Kamis (22/10).
Trump mengungkit kasus tersebut untuk tampak mengalihkan topik ketika dia ditanya mengenai responsnya dalam menangani campur tangan negara lain dalam pemilu jika terpilih kembali dalam masa jabatan kedua. Otoritas AS sedang menyelidiki kasus tersebut.
New York Post diketahui memiliki email yang berisi tentang Hunter Biden yang memperkenalkan ayahnya, yang saat itu menjabat wakil presiden kepada seorang petinggi perusahaan energi Ukraina Burisma. Sementara CNN belum bisa memastikan keaslian surel tersebut.
Presiden Trump dan timnya telah menggunakan topik ini untuk mencemarkan nama baik Biden selama setahun terakhir. Mereka memanfaatkan artikel New York Post untuk menyerang Biden di pekan-pekan terakhir menuju pemilu.
Sebelumnya, baik Trump maupun Biden dimintai tanggapan tentang berita yang baru-baru ini menyebutkan bahwa Iran dan Rusia memperoleh informasi pendaftaran pemilih AS dalam upaya untuk mengganggu jalannya pemilu.
"Saya telah menjelaskan bahwa negara mana pun, siapa pun itu, yang mencampuri pemilu Amerika akan membayar harganya," kata Biden.
"Mereka akan membayar harga jika saya terpilih. Mereka mengganggu kedaulatan Amerika. Itulah yang sedang terjadi," ujarnya yang secara spesifik mengacu pada campur tangan China, Rusia, dan Iran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Trump Jawab Isu soal Rekening di Bank China |
Biden juga menuduh Trump membiarkan Putin atas upaya campur tangan pemilu. Laporan baru-baru ini menunjukkan Trump telah diperingatkan oleh penasihat keamanan nasional bahwa pengacara Trump, Rudy Giuliani telah menjadi sasaran disinformasi Rusia.
"Dan kemudian Anda menemukan bahwa semua yang terjadi di sini tentang Rusia ingin memastikan bahwa saya tidak terpilih menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya karena mereka tahu saya mengenal mereka. Saya tidak mengerti mengapa Presiden ini tidak mau melawan Putin ketika dia benar-benar memberikan hadiah untuk membunuh tentara Amerika di Afghanistan," kata Biden.