Polemik Meluas, Jerman, Belanda, Italia Bela Presiden Prancis

CNN Indonesia
Selasa, 27 Okt 2020 00:11 WIB
Kanselir Jerman Angela Merkel membela Presiden Prancis Emmanuel Macron dari tudingan tak berdasar terkait polemik Islam (Michael Kappeler / POOL / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah petinggi negara Eropa membela Presiden Prancis Emmanuel Macron dari sejumlah kecaman. Sebelumnya, Macron menjadi sorotan dunia lantaran ucapannya yang dinilai menyudutkan umat Islam.

Kanselir Jerman Angela Merkel salah satunya. Dia menilai pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terlalu berlebihan.

"Itu adalah komentar fitnah yang sama sekali tidak dapat diterima," tutur Merkel mengutip AFP, Senin (27/10).

Sebelumnya, Erdogan yang menyebut umat Islam diperlakukan seperti Yahudi saat Perang Dunia II. Erdogan juga sudah menyerukan boikot barang-barang asal Prancis.

Pimpinan negara seperti Italia, Belanda dan Yunani mengkritik sikap Erdogan. Mereka membela Presiden Prancis Emmanuel Macron dari tudingan yang berlebihan.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyebut pernyataan Erdogan tak sepatutnya disampaikan. Dia mengatakan itu lewat akun Twitter pribadinya.

"Kata-kata Presiden Erdogan yang ditujukan kepada @EmmanuelMacron tidak dapat diterima," tulis Rutte.



Rutte menyatakan Belanda terus mendukung kebebasan berbicara dan melawan paham ekstremisme dan radikalisme.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte juga turut mengkritik sikap Erdogan. Menurutnya, sikap Erdogan tersebut malah membuat Turki menjadi semakin sulit untuk memperbaiki hubungan dengan Uni Eropa.

"Penghinaan pribadi tidak membantu agenda positif yang ingin dijalin Uni Eropa dengan Turki," tuturnya.



(afp/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK