Azerbaijan Desak Rusia Tak Ikut Campur Bantu Armenia

CNN Indonesia
Senin, 02 Nov 2020 12:48 WIB
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan tidak ada alasan bagi Rusia untuk campur tangan membantu Armenia dalam konflik Nagorno-Karabakh.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. (Azerbaijani Presidential Press Office via AP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan tidak ada alasan bagi Rusia untuk campur tangan membantu Armenia dalam konflik Nagorno-Karabakh.

Hal itu diungkapkan Aliyev setelah sebelumnya Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan meminta berkonsultasi dengan Moskow mengenai kemungkinan Rusia membantu mereka di bawah perjanjian pertahahan.

Aliyev mengatakan permintaan Pashinyan adalah pengakuan kekalahan. Menurut dia, perjanjian itu tidak berlaku karena Karabakh diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Azerbaijan sedang melakukan operasi militer di wilayahnya dan tidak memiliki rencana militer untuk wilayah Armenia," kata dia saat menjamu Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Baku, Minggu (1/11) seperti dikutip dari AFP.

Ratusan dilaporkan tewas sejak pertempuran baru meletus pada 27 September di Karabakh yang melepaskan diri dari Azerbaijan selama perang pada 1990-an.

Wilayah Nagorno-Karabakh terletak di Azerbaijan, tetapi berada di bawah kendali pasukan separatis yang didukung oleh Armenia, sejak perang di sana berakhir pada 1994.

Upaya internasional untuk mengupayakan gencatan senjata berulang kali gagal.

Aliyev mengatakan negaranya akan menyetujui gencatan senjata hanya jika separatis Armenia berhenti berusaha merebut kembali wilayah yang baru-baru ini direbut kembali oleh pasukan Azerbaijan.

"Ini adalah alasan utama untuk terus berjuang," katanya.

Sementara itu Cavusoglu menegaskan kembali dukungan Ankara untuk Azerbaijan dan mengatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengatakan kepadanya bahwa "tidak dapat diterima" meninggalkan Azerbaijan tanpa bantuan.

Pertempuran berlanjut pada Sabtu malam dan Minggu pagi, kata pihak yang bertikai.

Pimpinan separatis Karabakh menuduh Azerbaijan menyerang permukiman sipil termasuk kota strategis Shusha.

"Di pagi hari pasukan musuh kembali melakukan operasi ofensif," kata tentara Karabakh.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan menuduh pasukan Armenia menargetkan permukiman sipil dan militer pada Sabtu dan malam.

Lebih dari 1.200 orang dari kedua belah pihak dilaporkan tewas dalam pertempuran itu, tetapi jumlah korban diyakini jauh lebih tinggi.

(dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER