Juru Bicara Biro Investigasi Federal (FBI), Michelle Lee pada Minggu (1/11) mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang menyelidiki dugaan pelecehan terhadap bus kampanye rombongan tim sukses Joe Biden pada pekan lalu oleh pendukung Donald Trump di Texas.
"FBI San Antonio mengetahui insiden tersebut dan sedang menyelidikinya," kata Lee kepada CNN.
Insiden itu terjadi di Texas pada Jumat (30/10) ketika bus tim sukses Biden sedang melakukan perjalanan dari San Antonio ke kota Austin untuk menggelar masa kampanye terakhir menjelang Pilpres.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah perjalanan, sejumlah kendaraan iring-iringan simpatisan Trump yang membawa bendera mendekati rombongan Biden. Kemudian para pendukung Trump dilaporkan mengumbar sumpah serapah dan caci maki kepada rombongan timses Biden.
Tidak sampai di situ, para simpatisan Trump lantas dengan sengaja menghalangi iring-iringan timses Biden. Alhasil, laju rombongan timses Biden di jalan bebas hambatan antarnegara bagian melambat hingga 32 kilometer per jam.
Baik Biden maupun wakilnya, Senator California Kamala Harris tidak berada dalam bus tersebut. Tapi berbagai sumber mengatakan kepada CNN bahwa Wendy Davis, mantan Senator negara bagian yang menantang Chip Roy untuk Distrik Kongres ke-21 Texas, berada dalam bus
Para staf kampanye yang berada di dalam bus pun menghubungi 911 dan penegak hukum setempat membantu bus tersebut sampai ke tujuan.
Kemudian Presiden Donald Trump pun menanggapi video insiden bus tersebut di Twitter-nya dan mencuit "Saya mencintaimu Texas" pada Sabtu. Dia mengklaim bahwa para pendukungnya "melindungi" bus tersebut.
"Tapi itu adalah sesuatu, apakah Anda melihat cara orang-orang kami... Anda tahu mereka melindungi busnya kemarin, karena mereka baik," kata Trump dalam kampanyenya pada Minggu (1/11).
Biden pun turut buka suara atas insiden itu. Lewat cuitan, Biden mengatakan jika kejadian itu seharusnya tidak pernah dialami oleh tim suksesnya.
"Kami tidak pernah mengalami hal seperti ini. setidaknya kita belum pernah punya presiden yang menganggap itu hal yang baik," ujarnya.
Hubungan antara Trump dan Direktur FBI, Christopher Wray, saat ini memang dalam kondisi tidak baik. Trump terus menekan Kementerian Hukum dan FBI untuk menindak Biden.
Trump juga mengatakan merasa frustrasi karena pernyataan Wray soal dugaan kecurangan dalam pilpres, intervensi Rusia dalam pilpres dan pemilu AS, serta gerakan kelompok AntiFasis (Antifa) dalam sejumlah aksi unjuk rasa akibat rasialisme di AS.
Trump bahkan berniat mencopot Wray jika dia kembali terpilih sebagai presiden AS.
Pemungutan suara pemilihan presiden AS bakal digelar pada 3 November. Sementara pemungutan suara dalam pemilihan umum di AS sudah dilakukan secara bertahap di seluruh negara bagian.
(ans/evn)