Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden, menyatakan turut bersimpati atas tragedi penembakan di Wina, Austria, yang menewaskan dua orang dan melukai 15 orang.
"Setelah serangan teroris yang mengerikan pada malam hari ini di Wina, Austria, Jill dan saya mendoakan para korban dan sanak saudara mereka. Kita harus bersatu melawan kebencian dan kekerasan," cuit Biden melalui Twitter, Selasa (3/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, juga menyampaikan ucapan bela sungkawa atas insiden itu.
"Sangat terkejut atas serangan teror di Austria. Situasi masih rawan dan rincian penyerangan masih belum jelas," cuit Morrison.
"Kami terus mendoakan dan berada di samping Austria yang merupakan sahabat kami untuk melawan kekerasan, teror dan intimidasi," lanjut Morrison.
Kepolisian Wina menyatakan penembakan itu terjadi di sekitar rumah ibadah Yahudi (sinagoge) di jalan Stadttempel, dan enam lokasi lain.
Polisi mengatakan dua pelaku melepaskan tembakan secara acak menggunakan senapan otomatis. Mereka berhasil menembak mati seorang pelaku.
Sedangkan seorang lain kabur dan masih diburu.
Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer menyebut penembakan tersebut sebagai serangan teroris.
Sejumlah pemimpin negara di Eropa mengutuk insiden itu dan mengajak melawan terorisme.
Lihat juga:Penembakan di Wina, 2 Tewas Termasuk Pelaku |
Kepala Uni Eropa, Charles Michel, menyebut pelaku terorisme di Wina sebagai pengecut. Dia mengatakan Eropa mengutuk keras tindakan pengecut yang melanggar kehidupan dan nilai-nilai kemanusiaan kita.
Sedangkan Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, mengatakan tidak ada ruang untuk kebencian di Eropa terkait dengan aksi teror itu.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, turut menyampaikan simpati atas kejadian itu.
(ayp)