Seorang pengemudi truk bernama Brandon Davis mengaku kaget bahwa anggapannya soal Pemilu AS 2020 tak sesuai dengan yang ada di lapangan.
Davis sudah bersiap sejak Selasa (3/11) pagi untuk ikut memilih dalam Pilpres AS 2020. Ia bangun dari amat pagi dan bersiap antri di the Sandtown Park Recreation Center, Fulton County, Atlanta, tempat dirinya memberikan suara.
"Sungguh tak sama seperti yang saya perkirakan. Saya menduga bakal ada antrian panjang, namun tak sampai lima menit," kata pria 34 tahun tersebut kepada CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu yang perlu dimengerti semua orang. Ini mungkin tak akan selama yang kalian pikirkan," lanjutnya.
Daerah Fulton County, Atlanta, merupakan wilayah yang terkenal dengan penumpukan pemilih dalam beberapa Pemilu terakhir, termasuk pada pemilu primer pada Juni lalu.
Kala itu, pemilih harus menunggu hingga delapan jam untuk mengantri dan bisa masuk ke bilik suara.
Namun pada pemilu kali ini, pihak pemerintahan Fulton County menambah jumlah Tempat Pemungutan Suara dan meningkatkan masing-masing kapasitasnya dalam memproses surat suara.
Sejauh ini, CNN melaporkan, strategi tersebut membuahkan hasil yang positif. Pada Selasa (3/11) tengah hari waktu setempat, menurut pejabat lokal, waktu menunggu rata-rata di kawasan tersebut kurang dari 30 menit.
Meski begitu, Davis mengaku ia akan tetap memilih walaupun harus menunggu berjam-jam.
"Bahkan bila saya harus duduk di luar selama enam jam, tak jadi masalah karena kami butuh untuk memilih," kata Davis.
"Fakta bahwa saya hanya di sini selama lima menit, itu bonus. Kini saya bisa pergi menikmati hari saya dan bekerja nanti," lanjutnya.
Bila Brandon Davis memiliki 'bonus' kala menikmati pilpres kali ini, momen yang sedikit berbeda dirasakan oleh Lewis McCaleb.
Pilpres AS 2020 merupakan kesempatan memilih McCaleb yang pertama bagi pria 22 tahun tersebut. Menurutnya, kasus kematian George Floyd adalah faktor utama yang menggerakkan dirinya menuju TPS kali ini.
"Saya tak merasa aman sebagai Pria Kulit Hitam untuk tinggal di Amerika. Itu betul. Namun saya mengerti masalahnya. Dan saya mengerti bahwa banyak hal ini semuanya diatur," kata McCaleb.
"Jadi kami harus membuat perubahan secara sistematis, sehingga inilah mengapa saya di sini sekarang. Saya melatih hak saya untuk memilih," kata McCaleb kepada CNN.
(end)