Penghitungan Suara Belum Usai, PM Slovenia Beri Selamat Trump

CNN Indonesia
Rabu, 04 Nov 2020 19:45 WIB
Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa mengucapkan selamat kepada calon presiden petahana AS Donald Trump meski belum ada hasil akhir pemilihan.
Capres petaha AS Donald Trump. (AP/Ross D. Franklin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa mengucapkan selamat kepada calon presiden petahana Amerika Serikat, Donald Trump meskipun belum ada hasil akhir pemilihan.

"Sangat jelas bahwa rakyat Amerika telah memilih Donald Trump dan Mike Pence selama empat tahun lagi," tulis Janez Jansa dilansir dari AFP, Rabu (4/11).

"Semakin banyak penundaan dan penyangkalan fakta dari MSM (media arus utama), semakin besar pula kemenangan akhir bagi POTUS (President of The United States)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jansa adalah pemimpin Partai Demokrat Slovenia anti-migran (SDS). Ia dituduh oleh oposisi Slovenia dan media arus utama menggunakan krisis virus corona untuk menyerang media independen dan kritis.

Ia bersama Perdana Menteri Hongaria Victor Orban, adalah salah satu dari sedikit pemimpin Uni Eropa yang mendukung pencalonan Trump. Dia pernah mengatakan bahwa Biden akan menjadi "salah satu presiden AS terlemah dalam sejarah."

Trump diketahui telah menyatakan kemenangannya beberapa jam lalu. Ia menyatakan hal tersebut di Gedung Putih.

"Kita sudah bersiap memenangkan pemilu ini. Dan sebenarnya, kami memang sempat memenangkan pemilu ini," kata Trump dilansir CNN.

Ia mengklaim memenangkan jutaan suara dari masyarakat AS. Kemudian ia menjabarkan sejumlah negara bagian yang sudah dimenangkan sejauh ini.

Beberapa negara bagian tersebut termasuk Ohio dan Texas. Namun menurutnya hasil di negara bagian tersebut tidak dimasukkan ke dalam tabulasi.

"Kita menang di negara bagian Ohio. Kita menang di Texas, unggul 700 ribu suara. Tapi mereka tidak memasukkan itu ke dalam tabulasi. Sudah jelas kami juga menang di Georgia, unggul 2,5 persen dengan 117 ribu suara dengan 7 persen suara belum dihitung," ujar Trump.

Kemudian ia mengklaim kemenangan di North Carolina, Arizona dan Pensylvania. Selanjutnya, Trump berkata bahwa dengan keunggulan 690 ribu suara, lawannya Joe Biden tidak mungkin menyusul angka yang diraih.

Menurut AFP hingga saat ini Biden masih unggul dari Trump. Biden meraih 238 suara elektoral, sementara Trump 213.

(ndn/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER