Rusia Nilai Pilpres AS Gaduh karena Aturan yang Kuno

CNN Indonesia
Jumat, 06 Nov 2020 00:52 WIB
Kementerian Luar Negeri Rusia menilai kegaduhan Pilpres AS 2020 menjadi cerminan perundangan yang ketinggalan zaman.
Kementerian Luar Negeri Rusia menilai kegaduhan Pilpres AS 2020 menjadi cerminan perundangan yang ketinggalan zaman. (AP/Joshua Boucher)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Luar Negeri Rusia menilai kegaduhan Pilpres AS 2020 menjadi cerminan perundangan yang ketinggalan zaman dan kurangnya regulasi atas sistem pemilihan umum di Amerika Serikat.

Pilpres AS kali ini berjalan sengit dengan sejumlah kegaduhan terjadi, mulai dari klaim kemenangan oleh Donald Trump di tengah masa penghitungan hingga unjuk rasa menuntut penghentian penghitungan suara.

Bukan hanya itu, Trump juga menuding telah terjadi kecurangan dalam proses pilpres.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Kemenlu Rusia Maria Zakharova mengatakan kedua kandidat presiden, Joe Biden dan Donald Trump, memiliki kesempatan yang sama untuk memenangkan pilpres ini.

"Yang terjadi jelas menunjukkan kekurangan dalam sistem pemilu Amerika Serikat," kata Zakharova.

"Hal ini sebagian disebabkan dari undang-undang terkait yang kuno dan kurangnya regulasi di sejumlah poin fundamental," lanjutnya.

Dirinya juga mengatakan Rusia berharap Amerika Serikat bisa memilih presiden selanjutnya dengan "kepatuhan penuh dengan konstitusi Amerika".

"Dan yang paling penting adalah menghindari terjadinya kerusuhan massal di berbagai wilayah," lanjutnya.

Sementara itu, seorang pengamat dari the Organization for Security and Co-operation in Europe yang memantau pemilu di Amerika dan Rusia, tidak menemukan bukti kecurangan pemilu.

Pengamat internasional itu juga mengatakan "tuduhan tak berdasar" dari Trump mengikis kepercayaan rakyat pada demokrasi.

(afp/end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER