WHO Harap Bisa Kerja Sama dengan Biden Atasi Covid-19

CNN Indonesia
Selasa, 10 Nov 2020 03:54 WIB
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih AS, Joe Biden yang menang dalam Pilpres AS 2020.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih AS, Joe Biden. (AFP/-)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden atas kemenangannya. Ia berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan Biden dalam menangani pandemi virus corona (Covid-19).

"Kita perlu menata kembali kepemimpinan, yang dibangun di atas rasa saling percaya dan akuntabilitas bersama, untuk mengakhiri pandemi dan mengatasi ketidaksetaraan mendasar yang menjadi akar dari begitu banyak masalah dunia," kata Tedros dikutip dari CNN, Senin (9/11).

Tedros mengatakan perlu menata kembali komitmen bersama dalam menangani pandemi Covid-19, dengan mengalokasikan dan menyelaraskan sumber daya yang dimiliki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, saat ini adalah waktu bagi dunia untuk sembuh dari kerusakan akibat pandemi virus corona dan perpecahan antarnegara yang hanya mendorong masa depan yang tidak sehat, aman, dan adil.

"Ini lah waktunya bagi dunia untuk sembuh--dari kerusakan akibat pandemi ini, dan perpecahan geopolitik yang hanya mendorong kita lebih jauh ke jurang masa depan yang tidak sehat, tidak aman, dan tidak adil," ujarnya.

Tedros menyebut saat ini adalah era baru kerja sama penanganan pandemi Covid-19 yang menempatkan kesehatan dan kesejahteraan menjadi yang utama.

Lebih lanjut, ia mengatakan hampir 50 juta kasus Covid-19 kini telah dilaporkan ke WHO. Dari jumlah tersebut, lebih dari 1,2 juta orang meninggal dunia.

"Jutaan lainnya telah meninggal karena terganggunya layanan kesehatan esensial," katanya.

Sebelumnya, Presiden terpilih AS Joe Biden berjanji akan mengembalikan Negeri Paman Sam dalam keanggotaan WHO. Hal ini berbeda dengan kebijakan yang diambil Presiden AS Donald Trump.

Rencana Trump untuk mengakhiri hubungan antara AS dengan WHO sendiri telah disampaikan akhir Mei lalu. Hal itu sebagai buntut atas kekecewaan AS terhadap kegagalan WHO dalam mengatasi penyebaran virus corona.

Sebelum putus hubungan, AS telah lebih dulu menghentikan donasi Negeri Paman Sam untuk WHO. AS menyumbangkan US$445 juta kepada WHO setiap tahun dari total US$4,8 miliar bujet lembaga itu. Jumlah tersebut yang terbesar dari negara lain.

Trump berulang kali menuding WHO bias terhadap China, negara tempat virus corona pertama kali terdeteksi dan menyebar.

Trump juga menganggap WHO tak serius menanggapi wabah corona di China hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Trump bahkan menyebut WHO sebagai boneka China karena dinilai terus membelanya.

(fra/cnn/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER