Bom Meledak di Jeddah Arab Saudi, Beberapa Orang Terluka

CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2020 19:07 WIB
Beberapa orang terluka dalam serangan bom pada upacara peringatan Perang Dunia I yang dihadiri diplomat Eropa di pemakaman non-Muslim di Jeddah, Arab Saudi.
Ilustrasi ledakan bom. (Istockphoto/Inhauscreative)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa orang terluka dalam serangan bom pada upacara peringatan Perang Dunia I yang dihadiri diplomat Eropa di pemakaman non-Muslim di Jeddah, Arab Saudi, Rabu (11/11).
 
Insiden itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Prancis.
 
"Upacara tahunan untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia I di pemakaman non-Muslim di Jeddah, yang dihadiri oleh beberapa konsulat, termasuk konsulat Prancis, menjadi sasaran serangan alat peledak pagi ini, yang melukai beberapa orang," ujar Kemlu Prancis.
 
"Prancis mengutuk keras serangan pengecut dan tidak bisa dibenarkan ini," tambahnya seperti dikutip dari AFP.
 
Bulan lalu, seorang warga Arab Saudi melukai seorang penjaga di konsulat Prancis di Jeddah dengan menggunakan pisau di hari yang sama ketika seorang pria bersenjatakan pisau membunuh tiga orang di sebuah gereja di Nice, Prancis selatan.
 
Ledakan tersebut terjadi ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi sasaran kemarahan di sebagian besar negara Muslim karena ia bersumpah akan menghadapi radikalisme Islam setelah serangkaian serangan teror melanda Prancis.
 
Macron dengan gigih mempertahankan hak untuk menerbitkan karikatur Nabi Muhammad yang diterbitkan oleh majalah satire, Charlie Hebdo. Kartun yang sama digunakan oleh guru sejarah di Prancis, Samuel Paty kepada murid-muridnya di kelas dalam pelajaran kebebasan berbicara. Paty kemudian ditmeukan mati terpenggal pada 16 Oktober.
 
Sikap Macron membuat marah banyak umat Muslim dan memicu aksi protes di beberapa negara. Banyak massa yang membakar foto Macron dan menggaungkan kampanye untuk memboikot produk buatan Prancis.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(ans/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER