Peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W., yang jatuh pada 29 Oktober tak hanya diperingati oleh umat Islam di Indonesia.
Beberapa negara dengan mayoritas Muslim di dunia juga memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W., di Mekah pada 12 Rabiul Awal atau 570 Masehi.
Meski begitu, ternyata tak semua negara dengan mayoritas Muslim merayakan peringatan tersebut. Dilansir Middle East Eye, bagi Muslim yang lebih konservatif, memperingati hari lahir Nabi Muhammad S.A.W., dianggap bid'ah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa negara mayoritas Muslim baik yang merayakan maupun tidak merayakan Maulid Nabi Muhammad S.A.W.:
Peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W., di Pakistan dikenal dengan mengibarkan bendera nasional Pakistan di gedung-gedung tertentu, dan memberi hormat 21 senjata atau hormat 31 senjata. Bioskop diharuskan memutar film religi.
Pakistan dikenal memiliki perayaan Maulid Nabi Muhammad S.A.W., terbesar pada malam sebelum tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Islam, di mana para selebritis berkumpul di Minar-e-Pakistan Lahore atau Menara Pakistan.
Lihat juga:Menilik Hukum Puasa Maulid Nabi |
Perayaan Maulid Nabi Muhammad S.A.W., di Mesir erat kaitannya dengan tradisi Islam mistik, dengan perayaan ala karnaval di jalan-jalan dan melakukan ibadah.
Dilansir Middle East Online, toko-toko permen menyiapkan "pengantin Maulid" tradisional, sebuah patung yang terbuat dari pasta manis yang didandani dengan rok kertas, kerlap-kerlip, dan bunga kain.
Boneka-boneka itu secara tradisional diberikan oleh pria untuk tunangan mereka bersamaan dengan manisan lainnya yang terbuat dari buah kering, kacang-kacangan, dan nougat.
Di negara pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan, Maulid Nabi Muhammad S.A.W., diperingati oleh umat Muslim dari segala usia, Mereka berbondong-bondong ke masjid untuk berdoa dan membacakan puisi yang didedikasikan untuk Nabi.
Program keagamaan diselenggarakan di masjid-masjid di seluruh Turki, termasuk di Istanbul, Ankara, Bursa, Edirne, Gaziantep, Hatay, Konya, Hakkari dan Sanliurfa.
Umat Islam juga berdoa dan membaca Alquran di rumah masing-masing dan masjid.
Qatar dan Arab Saudi merupakan negara-negara di Timur Tengah sekaligus negara di dunia yang tidak merayakan Maulid Nabi secara resmi. Kedua negara tersebut justru melarang peringatan itu.
Ini dikarenakan banyak Muslim di sana meyakini bahwa merayakan hari raya itu tidaklah sopan, karena ada banyak nabi selain Muhammad dan banyak pemimpin penting sebelumnya dalam Islam yang tidak merayakannya atau mengadakan perayaan Maulid.
Bahkan, Nabi Muhammad atau para sahabat tidak merayakannya.
(ans/ayp)