Koalisi Arab Saudi berhasil mencegat dan menghancurkan dua kapal bermuatan bahan peledak di Laut Merah pada Rabu (12/11).
Juru bicara koalisi, Kolonel Turki al-Maliki, mengatakan dua kapal itu diluncurkan oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
"Kapal-kapal tersebut merupakan ancaman bagi keamanan regional dan internasional, rute maritim, dan perdagangan internasional," kata al-Maliki seperti dikutip kantor berita Saudi, SPA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al-Maliki mengatakan kapal-kapal itu diluncurkan dari Provinsi Hodeidah, wilayah yang dijadikan milisi Houthi "sebagai pangkalan untuk meluncurkan rudal balistik".
Wilayah itu juga kerap digunakan Houthi untuk meluncurkan pesawat tak berawak dan perahu yang dioperasikan dari jarak jauh dengan jebakan.
Hal-hal tersebut, kata Al-Maliki, melanggar hukum internasional dan kesepakatan gencatan senjata di Hodeidah.
Selama beberapa tahun belakangan, Houthi memang kerap melancarkan serangan ke Saudi, terutama setelah Riyadh membentuk koalisi untuk menggempur kelompok pemberontak tersebut.
Saudi mulai mengintervensi perang di Yaman sejak 2015, ketika Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi terpaksa kabur setelah Houthi menduduki Istana Kepresidenan di Sanaa.
Konflik ini disebut-sebut sebagai perang proksi antara Saudi dan Iran di kawasan karena sejumlah pihak menuding Teheran menyokong pergerakan Houthi.
(rds/dea)