Pemerintah negara bagian Australia Selatan memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) selama enam hari menyusul laporan kasus baru virus corona di Adelaide. Lockdown berlaku mulai Kamis (19/11) tengah malam.
Perdana Menteri Australia Selatan Steven Marshall mengumumkan bahwa aktivitas akan berhenti selama enam hari untuk memutus penularan virus corona.
"Kami berada pada titik kritis, tetapi kami akan melewati ini," kata Marshall dalam jumpa pers saat mengumumkan pemberlakuan lockdown, Rabu (18/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip CNN, Komisaris Polisi Australia Selatan Grant Stevens mengatakan, mulai Kamis dini hari warga dilarang keluar rumah, kecuali untuk urusan penting.
Tak hanya itu, warga juga diwajibkan mengenakan masker ketika keluar rumah.
Semua fasilitas umum seperti sekolah, kelab malam, kedai kopi, dan fasilitas olahraga di luar ruangan akan ditutup.
Hanya layanan penting, seperti supermarket, fasilitas medis, apotek, dan transportasi umum yang akan tetap beroperasi.
Kepala Petugas Kesehatan Australia Selatan Nicola Spurrier mengatakan saat ini ada 22 kasus Covid-19 yang terkait dengan klaster Adelaide. Semua kasus terkait dengan pekerja hotel karantina yang menjadi tempat bagi kedatangan internasional.
Pada Selasa (17/11) otoritas setempat memerintahkan 4.000 orang ke pusat karantina untuk menekan penularan virus corona.
Data statistik Worldometers mencatat hingga saat ini Australia memiliki 27.769 kasus Covid-19 dengan 907 korban jiwa. Aturan lockdown di Australia Selatan diberlakukan setelah Adelaide melaporkan kemunculan kembali 17 kasus corona pada Senin (16/11).
Negara bagian Australia Selatan melaporkan empat kasus telah terdeteksi di Adelaide pada Minggu (15/11), sebelum klaster bertambah tajam dalam semalam menjadi 17 orang keesokan harinya.
(evn)