Pemerintah Afghanistan dan Taliban dilaporkan telah menyelesaikan poin-poin penting yang telah menghentikan pembicaraan perdamaian selama berminggu-minggu. Ini bakal membuka jalan negosiasi perdamaian untuk terus maju.
Pembicaraan perdamaian dimulai pada 12 September di ibu kota Qatar, Doha, tetapi segera terhambat ketidaksepakatan soal agenda, kerangka dasar diskusi, dan interpretasi agama. Namun setelah melalui beberapa diskusi lain, negosiasi menuju titik terang.
Pemimpin senior Taliban berbasis di Pakistan yang tidak mau diungkap namanya menjelaskan kepada AFP bahwa telah ada 'cukup kemajuan' terkait pembicaraan perdamaian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami hampir mengumumkan dan memulai pembicaraan formal," kata sumber, diberitakan AFP pada Jumat (20/11).
Sumber Taliban yang lain mengonfirmasi kedua pihak setuju pada kerangka aturan untuk memulai pembicaraan. Sumber ketiga yang dekat dengan Taliban juga menyuarakan perkembangan yang sama.
Seorang pejabat Afghanistan yang dekat dengan negosiator di Doha menjelaskan kedua pihak telah menyelesaikan beberapa masalah yang sebelumnya sengketa, membuka jalan untuk memulai pembicaraan perdamaian.
Beberapa anggota tim negosiator pemerintah Afghanistan diketahui baru-baru ini kembali ke Kabul untuk konsultasi terakhir. Setelah itu Presiden Afghanistan Ashraf Ghani disebut akan mengumumkan perkembangan terbaru.
Di antara berbagai poin-poin penting, pemerintah Afghanistan dan Taliban tengah berupaya memadu paham pada dua masalah. Taliban, garis keras Sunni, ingin mematuhi mazhab Hanafi dari yurisprudensi Islam Sunni namun negosiator Afghanistan mengatakan hal itu dapat digunakan untuk mendisikriminasi rakyat Hazara, minoritas yang sebagian besar Syiah.
Topik kontroversial lainnya adalah bagaimana kesepakatan Amerika Serikat (AS) dengan Taliban akan membentuk pembicaraan perdamaian.
pembicaraan perdamaian dibuka setelah AS dan Taliban menandatangani kesepakatan pada Februari. AS setuju menarik semua pasukannya dengan imbalan jaminan keamanan, sementara Taliban berjanji mulai melakukan pembicaraan perdamaian.
Meskipun ada pembicaraan, tingkat kekerasan tengah melonjak di Afghanistan. Taliban meningkatkan serangan harian terhadap pasukan keamanan Afghanistan.
(fea)