Kelompok Taliban mendukung pernyataan Amerika Serikat yang berencana menarik sekitar 2.000 personel militernya dari Afghanistan.
Taliban menganggap pengurangan personel AS bisa menjadi "langkah yang baik" untuk membantu menyelesaikan konflik yang berkepanjangan.
"Langkah ini adalah sebuah langkah yang bagus dan sejalan dengan kepentingan rakyat kedua negara. Semakin cepat tentara asing pergi dari sini, semakin cepat perang bisa dicegah," ujar juru bicara Taliban, Zabinullah Mujahid kepada AFP pada Rabu (18/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Selasa pekan ini, Menteri Pertahanan AS, Christopher Miller, mengatakan ada sekitar 2.000 personel AS yang akan ditarik pulang dari Afghanistan terhitung Januari tahun depan. Sementara itu, sekitar 500 personel akan dipulangkan dari Irak.
Dengan pemulangan ini, jumlah total tentara AS di Afghanistan dan Irak masing-masing berkisar 2.500 orang.
Langkah tersebut diumumkan AS ketika masa pemerintahan Trump akan berakhir kurang lebih dalam dua bulan ke depan.
Penarikan pasukan ini bagian dari kesepakatan AS dengan Afghanistan pada 29 Februari lalu. Dalam perjanjian itu, AS berencana mengakhiri keterlibatan militer di Afghanistan.
Trump sepakat menarik seluruh pasukan AS dari negara Asia Selatan itu hingga Mei 2021.
Sebagai gantinya, Taliban berjanji tidak akan menyerang pasukan AS dan pemerintah Afghanistan. Kelompok tersebut juga berjanji akan menghentikan pergerakan kelompok teroris seperti Al Qaidah dan ISIS di Afghanistan.
Namun, sejumlah pihak khawatir penarikan pasukan ini hanya akan membuat Taliban bangkit dan menjadikan Afghanistan sebagai sarang teroris internasional lagi.
(rds/evn)