KILAS INTERNASIONAL

Biden Ungkap Calon Menteri sampai Kritik Paus saat Pandemi

CNN Indonesia
Selasa, 24 Nov 2020 06:28 WIB
Joe Biden umumkan calon menteri kabinet sampai kritik Paus Fransiskus soal penanganan pandemi.
Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe BIden. (AP/Paul Sancya)
Jakarta, CNN Indonesia --

Berbagai peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Senin (23/11). Mulai dari Joe Biden umumkan calon menteri kabinet sampai kritik Paus Fransiskus soal penanganan pandemi. CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kejadian tersebut dalam kilas internasional.


1. Ekonomi Prioritas saat Pandemi, Paus Sebut Gadaikan Rakyat

Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, mengkritik kebijakan sejumlah pemerintah yang memprioritaskan penanganan ekonomi ketimbang masalah kesehatan warga di masa pandemi Covid-19.

"Pemerintah-pemerintah itu telah menggadaikan rakyatnya," cetus dia, dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu dikatakannya dalam buku 'Let Us Dream' pada sub judul 'A Path to a Better Future'. Buku itu sebagian besarnya berpusat pada tanggapannya terhadap krisis akibat Virus Corona.

Meski begitu, ia menyebut sejumlah rezim sudah bertindak demi kesejahteraan rakyat namun tetap tegas menangani sisi kesehatan.

"Dengan beberapa pengecualian, pemerintah telah melakukan upaya besar untuk mengutamakan kesejahteraan rakyat mereka, bertindak tegas untuk melindungi kesehatan dan menyelamatkan nyawa," kata Paus asal Argentina ini.

Pada tulisan yang sama, ia juga membandingkan dua jenis aksi unjuk rasa di sejumlah negara di masa pandemi, yakni protes menentang pembatasan sosial yang merupakan kebijakan untuk menangkal Covid-19, dengan demo menentang rasisme yang dipicu oleh kematian George Floyd.

Iapun mengkritik mereka yang mengklaim bahwa penggunaan masker "adalah pemaksaan yang tidak beralasan oleh negara".

"Beberapa kelompok berdemo, menolak untuk menjaga jarak, berbaris menentang pembatasan bepergian, seolah-olah tindakan pemerintah untuk kebaikan rakyat itu merupakan sejenis serangan politik terhadap kebebasan pribadi," cetus dia.

Sementara, Paus menyebut rangkaian aksi demo menentang rasisme sebagai "kemarahan yang sehat". Pasalnya, para demonstran ini tengah memperjuangkan hak-hak dasarnya.

[Gambas:Video CNN]


2. Biden Tunjuk Blinken Sebagai Menlu, Kerry Utusan Bidang Iklim

Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan sejumlah posisi penting di kabinetnya, Senin (23/11) waktu setempat. Sejumlah tokoh yang ditunjuk memperlihatkan perbedaan pandangan dengan Presiden Donald Trump.

Dikutip dari AFP, ia memilih Antony Blinken, penasihat kebijakan luar negeri saat dia menjabat Wapres, untuk menjadi Menteri Luar Negeri. Selain itu, Biden menunjuk mantan Menlu AS John Kerry sebagai utusan khusus bidang iklim.

Kerry, yang menjadi Menlu dari 2013 hingga 2017, juga akan dijadikan Anggota Dewan Keamanan Nasional, yang merupakan pertama kalinya dewan memiliki spesialis perubahan iklim.

Nama Kerry sendiri dikenal lebih dulu sebagai penandatangan kesepakatan iklim Paris pada 2015 atas nama Amerika Serikat. Donald Trump kemudian memutuskan menarik AS dari kesepakatan iklim tersebut.

Biden juga mengorbitkan orang Latin pertama, yang merupakan pengacara kelahiran Kuba, Alejandro Mayorkas, sebagai Kepala Departemen Keamanan Dalam Negeri (Homeland Security), yang mengawasi bidang imigrasi.

Mayorkas, yang merupakan mantan Jaksa Federal, ialah Direktur Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS dan kemudian menjadi Wakil Sekretaris Departemen Keamanan Dagri di masa Presiden Barack Obama.

[Gambas:Video CNN]


3. Joe Biden Calonkan Eks Gubernur The Fed Yellen Sebagai Menkeu

Presiden terpilih Joe Biden menominasikan mantan Gubernur The Federal Reserve Janet Yellen untuk memimpin Departemen Keuangan AS. Jika disetujui, ia akan menjadikannya perempuan pertama di kursi Menteri Keuangan AS.

Dikutip dari AFP, Yellen (74) tahun itu, yang pencalonannya dikonfirmasi oleh sumber Departemen Keuangan yang dekat dengan pemerintahan Biden, akan ditugaskan untuk menuntun AS keluar dari jurang PHK massal dan perlambatan ekonomi yang tajam akibat pandemi Covid-19. .

"Yellen akan menjadi menteri keuangan berikutnya," dan dia dapat diumumkan secara resmi paling cepat Selasa, kata sumber tersebut, membenarkan berita yang pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal.

Sumber itu juga menyebut pencalonan Yellen didukung oleh anggota sayap kiri dari Partai Demokrat dan membutuhkan konfirmasi dari Senat.

Yellen sendiri jadi pimpinan The Fed di masa Presiden Barack Obama pada 2014. Presiden Donald Trump kemudian menggulingkannya dari kursi tersebut empat tahun kemudian.

Di The Fed, Yellen dipandang bak "merpati" karena kebijakan suku bunga rendahnya demi mendukung lapangan kerja.

[Gambas:Video CNN]

(ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER