Trump Tetap Tolak Perjanjian Iklim Paris di KTT G20

CNN Indonesia
Senin, 23 Nov 2020 11:22 WIB
Presiden AS, Donald Trump, tetap menolak menyetujui Perjanjian Iklim Paris karena dinilai tidak menguntungkan industri migas.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (AFP PHOTO / MANDEL NGAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tetap menolak menyetujui Perjanjian Iklim Paris yang mengatur tentang pembatasan emisi karbon, karena tidak menguntungkan industri minyak dan gas Negeri Paman Sam.

Pernyataan itu disampaikan Trump pada hari terakhir Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada Minggu (22/11), yang digelar secara virtual oleh Arab Saudi.

Seperti dilansir CNN, Senin (23/11), dalam pidato yang sudah direkam, Trump mengatakan Perjanjian Iklim Paris yang dibuat pada 2015 sangat berat sebelah dan dirancang untuk merusak perekonomian AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perjanjian Paris tidak dirancang untuk menyelamatkan lingkungan, hal itu dibuat untuk mematikan perekonomian Amerika," kata Trump dalam rekaman pidato itu.

"Saya menolak mengorbankan jutaan pekerja AS dan membayar triliunan dolar AS kepada negara-negara dengan tingkat polusi tinggi dan pencemar lingkungan, dan hal itu tidak akan terjadi," lanjut Trump.

KTT G20 kemungkinan menjadi ajang penampilan terakhir Trump di forum dunia. Penolakan Trump terhadap Perjanjian Iklim Paris dipersoalkan banyak pihak.

Presiden terpilih AS, Joe Biden, berjanji akan mengembalikan keikutsertaan Negeri Paman Sam dalam perjanjian itu.

Keputusan Trump menarik keikutsertaan AS dalam perjanjian iklim Paris di tahun pertama kepemimpinannya membuat hubungan negara itu memburuk dengan blok Eropa dan Asia. Namun, AS baru secara resmi keluar dari kesepakatan itu pada November 2020.

Pernyataan Trump soal pelestarian lingkungan itu sangat bertentangan dengan para pemimpin dunia lain yang turut serta dalam KTT G20. Mereka rata-rata menekankan pentingnya prinsip kebersamaan untuk menekan emisi karbon untuk memperlambat perubahan iklim.

Trump mengklaim selama masa kepemimpinannya, dia sudah berbuat banyak untuk pelestarian lingkungan ketimbang presiden lain selepas Theodore Roosevelt. Dia mengatakan mencegah anak-anak mengkonsumsi air minum yang tercemar timbal, menanam satu miliar pohon.

Meski begitu, Trump menyatakan AS tidak akan mengurangi produksi bahan bakar fosil dan gas alam, meski keduanya dinilai sangat berperan sebagai salah satu yang menyebabkan ancaman perubahan iklim.

"Amerika Serikat saat ini adalah penghasil minyak dan gas alam nomor satu di dunia. Setiap hari kami memperlihatkan bisa melindungi para pekerja, membuka lapangan kerja dan menjaga kelestarian lingkungan tanpa harus menerapkan aturan internasional yang berat sebelah," ujar Trump.

(ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER