Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta China untuk menghapus gambar yang dinilai palsu di Twitter soal tentara negara Kanguru yang mengancam menggorok leher anak kecil. Namun, China menolak melakukannya.
Gambar tersebut memiliki latar belakang bendera Australia dan Afghanistan yang dibagikan oleh akun terverifikasi Juru Bicara Kemenlu China Zhao Lijian. Keterangan gambar itu dituliskan: "Terkejut dengan pembunuhan warga sipil dan tahanan Afghanistan oleh tentara Australia."
Morrison mengatakan pihaknya meminta permohonan maaf dari Kemenlu China dan telah mengontak Twitter untuk menghapus cuitan pejabat tersebut. Dia menegaskan China seharusnya malu dengan aksi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah China seharusnya malu atas unggahan itu. Ini mengecilkan mereka di mata dunia," katanya dalam jumpa pers Senin (30/11).
Namun, China nampaknya tak mau menghapus cuitan tersebut. Juru Bicara Kemenlu China Hua Chunying menuturkan dia membela aksi yang dilakukan Lijian dengan postingan tersebut.
Seperti dilansir South China Morning Post, Chunying menegaskan Australia sebelumnya telah mengakui ada kejahatan perang di Afghanistan. "Australia telah mengkonfirmasi bahwa mereka melakukan kejahatan perang di Afghanistan," katanya.
Saat ini, foto itu masih ada di akun Twitter Zhao Lijian yang disukai lebih dari 24 ribu pengguna serta dikomentari lebih dari 9 ribu warganet.
(asa/asa)