Tidak kurang dari 9.000 pelari dari berbagai kalangan ikut meramaikan ajang lari maraton internasional yang berlangsung di Shanghai, China, Minggu (29/11).
Acara ini menandai kembalinya ajang lari terbesar di China setelah sempat ditiadakan akibat pandemi Covid-19.
Melansir laman AFP, selain untuk memperingati perhelatan tahunan Shanghai Marathon, acara ini turut menjadi salah satu upaya China kembali bangkit setelah dihantam pandemi virus Corona selama hampir satu tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ajang terbesar di Shanghai ini berlangsung dengan mengikuti sejumlah protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Salah satunya mewajibkan pelari untuk menunjukan hasil tes bebas dari Covid-19 dan selalu memakai masker sebelum maupun sesudah lari.
Bahkan beberapa pelari tetap mengenakan masker selama acara berlangsung.
Meski jumlah yang berpartisipasi dalam acara tahun ini lebih sedikit dari gelaran tahun sebelumnya yang mencapai 38 ribu peserta, namun hal itu tidak menyurutkan semangat para peserta yang didominasi oleh atlet dalam negeri.
Lari maraton kini semakin digandrungi oleh penduduk China dalam beberapa waktu terahir.
Kegiatan ini bahkan menimbulkan demam lari maraton di kalangan penduduk, tidak terkecuali di masa pandemi Covid-19.
Salah satu pencinta lari maraton bahkan menggagas lari maraton vertikal di dalam apartemennya yang setara dengan lari maraton.
Di tempat lain acara serupa digelar di London dan Tokyo dengan peserta terbatas.
Sementara itu di kota besar di dunia seperti New York, Berlin, Boston, dan Chicago acara maraton untuk sementara dihentikan selama pandemi Covid-19.
(nly/ard)