China Buat Mesin Pesawat Mampu Capai Berbagai Lokasi 2 Jam

CNN Indonesia
Selasa, 01 Des 2020 20:14 WIB
China mengembangkan mesin pesawat revolusioner. Pesawat yang ditenagai mesin tersebut dapat mencapai lokasi mana pun di dunia hanya dalam 2 jam.
Ilustrasi bendera China. (AFP PHOTO / ATTILA KISBENEDEK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Para ilmuwan China mengembangkan mesin pesawat revolusioner untuk penerbangan Mach 16. Mereka mengklaim pesawat yang ditenagai oleh mesin tersebut dapat mencapai lokasi mana pun di dunia hanya dalam waktu dua jam.

Uji terbang prototipe di terowongan angin hipersonik di Beijing menunjukkan hasil kinerja yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal daya dorong, efisiensi bahan bakar, dan stabilitas operasional.

"(Mesin tersebut juga dapat melayani) pesawat trans-atmosfer yang dapat digunakan kembali (yang akan) lepas landas secara horizontal dari landasan pacu bandara, berakselerasi ke orbit di sekitar Bumi, kemudian masuk kembali ke atmosfer, dan akhirnya mendarat di bandara," kata para ilmuwan dalam makalah tinjauan sejawat yang diterbitkan dalam Jurnal Aeronautika China pada Sabtu, (29/11).


Dilaporkan South China Morning Post, Senin (30/11), para ilmuwan tersebut dipimpin oleh Profesor Jiang Zonglin dari Institut Mekanika Akademi Ilmu Pengetahuan China.

Mesin futuristik tersebut memiliki desain yang relatif sederhana, terdiri dari tiga komponen utama tanpa bagian yang bergerak, meliputi saluran masuk udara satu tahap, injektor bahan bakar hidrogen dan ruang bakar.

"Ini mudah disalahartikan sebagai papan luncur," kata seorang peneliti penerbangan hipersonik yang berbasis di Beijing yang mengetahui tentang penelitian tersebut.

Tim profesor Jiang menempatkan mesin di terowongan angin kuat yang mensimulasikan kondisi penerbangan dengan kecepatan suara sembilan kali lipat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat angin berkecepatan tinggi menghantam saluran masuk, mesin menghasilkan gelombang kejut dengan suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Gelombang kejut bertemu bahan bakar hidrogen di ruang bakar dan menghasilkan ledakan yang mendorong mesin ke depan.

Menurut rekaman video yang disediakan oleh tim peneliti, saat mesin menyala, mulut ruang bakar bersinar seperti pesawat ruang angkasa dalam film Star Wars.

Secara teori, mesin pernapasan udara (air-breathing engine) dapat terbang hingga 16 kali kecepatan suara, tapi satu-satunya terowongan angin di Bumi yang mampu mensimulasikan penerbangan semacam itu masih dalam pembangunan di Beijing.

Jiang dan koleganya menyebutnya sebagai "mesin ramjet peledakan miring berdiri (standing oblique detonation ramjet engine)" atau disingkat sodramjet.

Mereka mengatakan sejauh ini mesin itu bisa memberikan harapan terbesar untuk membawa penerbangan komersial ke kecepatan hipersonik atau lima kali kecepatan suara.

Mesin penerbangan hipersonik yang ada, dikenal sebagai scramjets dinilai sudah terlalu lemah, terlalu haus bahan bakar, dan terlalu tidak stabil.

"Penjelajahan 70 dalam propulsi hipersonik menunjukkan bahwa konsep revolusioner benar-benar membutuhkan pengembangan mesin pernapasan-udara hipersonik. Sodramjet bisa menjadi pilihan yang sangat menjanjikan, " tulis mereka dalam makalahnya.

Amerika Serikat sering menuduh China mencuri ide-idenya, diduga mulai dari ide mesin pemotong rumput hingga jet tempur siluman. Sodramjet juga merupakan ide AS.

Jiang dan rekannya mengatakan sodramjet dapat menandai kemajuan yang mirip dengan penerbangan pertama yang dilakukan oleh Wright bersaudara pada 1903 dan penerbangan penumpang supersonik pertama oleh Concorde pada 1969.


Mereka menambahkan ini adalah "impian manusia untuk terbang lebih cepat, lebih tinggi, dan lebih jauh dari sebelumnya".

Tapi Uzi Rubin, pendiri dan direktur pertama Organisasi Pertahanan Rudal Israel, yang ahli dalam rudal hipersonik, mengatakan desain baru itu masih sangat "sangat eksperimental" dan keuntungannya masih belum bisa dipastikan.

"Sekali pun menjanjikan butuh sekitar satu generasi untuk bisa digunakan secara komersial. Saya percaya bahwa penerbangan hipersonik tidak akan segera terjadi, jika sama sekali," ujarnya.

(ans/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER