Presiden Maduro dan Sekutu Klaim Menang Pemilu Legislatif

CNN Indonesia
Senin, 07 Des 2020 16:35 WIB
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, dan sekutunya mengklaim menang dalam pemilihan legislatif.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. (AP/Matias Delacroix)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, dan sekutunya mengklaim menang dalam pemilihan legislatif.

Padahal, kelompok oposisi memboikot pemilihan itu. Bahkan dunia juga mengkritik pemilu di Venezuela karena dinilai sarat dengan kecurangan.

"Kami telah memulihkan Majelis Nasional dengan mayoritas suara penduduk Venezuela. Ini adalah kemenangan besar yang tidak diragukan dalam praktik demokrasi," kata Maduro dalam pidato yang disampaikan melalui siaran televisi, seperti dilansir Associated Press, Senin (7/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maduro yang didukung Partai Persatuan Sosialis Venezuela dan sekutunya berhasil merebut 67 kursi di parlemen. Menurut Komisi Pemilihan Umum Venezuela, Indira Alfonzo, hanya 31 persen dari 20 juta pemilih terdaftar yang memberikan hak suaranya.

Hasil pemilu ini membuat Maduro berhasil mengendalikan Majelis Nasional, yang tadinya dikuasai oposisi pimpinan Juan Guaido.

Guaido adalah politikus Venezuela yang didukung Amerika Serikat. Dia mengklaim menjadi presiden interim Venezuela, dan berupaya menggulingkan Maduro selama dua tahun.

Akan tetapi, pertikaian politik itu justru membuat Venezuela semakin terjerumus ke dalam lembah krisis ekonomi.

Di mata pihak lain, hasil pemilu Venezuela kali ini melemahkan kedua belah pihak. Maduro disebut merekayasa pemilu, sedangkan pamor Guaido juga semakin menurun karena tak kunjung menggulingkan Maduro.

Bahkan menurut hasil jajak pendapat, baik Maduro maupun Guaido saat ini tidak populer di mata rakyat Venezuela.

"Meski saya tidak bisa menjanjikan jalan keluar ajaib saat ini, saya memberikan satu jaminan: Anda tidak sendirian. Kami tidak akan menyerah. Kami akan berkorban segalanya sampai menang," kata Guaido dalam sebuah rekaman video.

Kondisi ini terjadi menjelang lengsernya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menjadi musuh Maduro. Presiden terpilih AS, Joe Biden, menyatakan Maduro adalah seorang diktator, tetapi belum membeberkan pendekatan seperti apa yang akan dia ambil terkait krisis di Venezuela.

(ap/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER