Presiden Venezuela Sedih Dengar Kabar Maradona Meninggal

CNN Indonesia
Kamis, 26 Nov 2020 07:57 WIB
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, turut bersedih mendengar kabar kematian legenda sepakbola Argentina, Diego Maradona.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. (AP/Matias Delacroix)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menyatakan turut bersedih mendengar kabar kematian legenda sepakbola Argentina, Diego Armando Maradona.

"Kami telah menerima pukulan berat, pukulan yang menjatuhkan kami. Kepergian (kematian) saudara kita tercinta Diego Armando Maradona. Ini memilukan bukan?," kata Maduro dalam wawancara dengan stasiun televisi pemerintah Venezuela, VTV, yang dikutip Associated Press, Kamis (26/11)

Maradona terakhir mengunjungi Venezuela pada 21 Januari 2020 dan bertemu dengan Maduro.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maduro mengibaratkan Maradona sebagai "anak emas". Dia juga mengatakan Maradona adalah sahabat sejati bagi rakyat Venezuela.

"Gambar-gambar yang Anda lihat di sana terakhir kali kita bersama di sini, di rumah ini, di Casona (Kediaman presiden). Dia selalu mengunjungi kami di sana, yah, seperti biasa, secara pribadi, untuk memperlihatkan kesetiaannya, persahabatannya yang tak terpatahkan, seperti yang selalu dia katakan padaku 'Aku tidak akan pernah mengkhianatimu, Nicolas,' dia memberitahuku secara pribadi dan juga di depan umum," lanjut Maduro.

Sang bintang lapangan hijau itu membawa Argentina memenangkan Piala Dunia pada 1986. Pada babak perempat final saat menghadapi Inggris, Maradona membuat gol yang kontroversial, yang dijuluki sebagai "Gol Tangan Tuhan".

Maradona malang melintang di dunia sepakbola selama dua dasawarsa. Akan tetapi, dia juga harus berjuang akibat kecanduan narkoba dan kelebihan berat badan.

Sang legenda meninggal dunia pada usia 60 tahun di rumahnya di Tigres, Argentina, karena mengalami masalah jantung. Dia juga sempat dirawat di rumah sakit usai menjalani operasi otak.

Maradona pertama kali dirawat di rumah sakit pada 3 November lalu karena dugaan dehidrasi, anemia, dan depresi. Ia kemudian didiagnosis mengalami pembekuan otak dan harus menjalani operasi mendadak.

Operasi sebenarnya berjalan lancar. Namun pada Rabu, kuasa hukum Maradona, Matias Morla, mengonfirmasi bahwa kliennya itu sudah mengembuskan napas terakhir.

(ap/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER