Para analis memperingatkan Indonesia terhadap motif China di balik vaksin corona yang dipasok negara tersebut.
Mereka menilainya sebagai bentuk taruhan yang dapat membuat Indonesia berutang secara diplomatik.
Peringatan itu muncul setelah Indonesia disebut telah bertaruh bahwa vaksin Covid-19 buatan China dapat membantunya mengatasi wabah virus corona.
Dilansir AFP, Kamis (10/12), Beijing telah menjanjikan akses prioritas vaksin buatannya terhadap negara-negara miskin sebagai upaya untuk memperbaiki citranya yang ternoda oleh pandemi.
Pekan ini, Indonesia menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi China Sinovac dan 1,8 juta dosis lainnya akan tiba bulan depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, para ahli mengatakan akses tersebut mungkin memiliki batasan.
"'Diplomasi vaksin' China bukanlah tanpa syarat," kata Ardhitya Eduard Yeremia dan Klaus Heinrich Raditio dalam sebuah makalah yang diterbitkan bulan ini oleh Yusof Ishak Institute yang berbasis di Singapura.
"Beijing dapat menggunakan pasokan vaksinnya untuk memajukan agenda regionalnya, terutama pada masalah sensitif seperti klaimnya di Laut China Selatan," tulis mereka.
Sejauh ini, Indonesia telah memulai uji coba vaksin Sinovac pada manusia tapi belum mengantongi persetujuan dari regulator China.
Tapi akhir pekan lalu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/ 9860/ 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Keputusan Menkes menetapkan enam jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan dalam proses vaksinasi di Indonesia.
Keenam vaksin tersebut diproduksi oleh Bio Farma, AstraZeneca, China National Pharmaceutical Grup Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Biotech.
Menyusul persetujuan Menkes, menurut proyek pelacakan vaksin Universitas Duke, Indonesia telah menandatangani kesepakatan atas lebih dari 350 juta dosis vaksin dari pemasok berbeda, tapi mayoritas dosis akan datang dari pemasok China.
![]() Infografis Fakta Vaksin Covid-19 China Sinovac |
"Kerja sama vaksin dengan China adalah yang paling terkenal," kata Peneliti Senior di Pusat Kajian Strategis dan Internasional di Jakarta, Evan Laksmana.
Sebagaimana diketahui, China adalah mitra dagang utama Indonesia yang memiliki banyak proyek, termasuk jalur kereta berkecepatan tinggi.
Tapi hubungan ini sekaligus memiliki masalah.
Pada Januari, Indonesia mengerahkan jet tempur dan kapal perang untuk berpatroli di kepulauan Natuna setelah penjaga pantai dan kapal penangkap ikan Beijing memasuki kawasan di tepi Laut China Selatan (LCS).
Sejak itu, Indonesia merespons sikap Beijing dengan melakukan protes secara diplomatik.
Di lain pihak, Amerika Serikat memandang Indonesia sebagai mitra strategis utama untuk melawan pengaruh China yang kian membesar dan kontroversial di Laut China Selatan.
"Saat ini, Indonesia sedang memainkan permainan keseimbangan yang cukup cerdik untuk menghindari identifikasi hanya dengan salah satu dari dua kekuatan besar," kata profesor di Australian National University, Marcus Mietzner.
"(Indonesia) telah mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan menerima permintaan China untuk membangun pangkalan militer di Indonesia. Meski pun tidak jelas apakah China benar-benar membuat permintaan seperti itu, penolakannya sangat memuaskan ibu kota Barat (Washington)," ujar dia.
Terlepas dari beberapa perselisihan, hubungan dengan China tetap penting bagi Indonesia. Bahkan mungkin, Indonesia akan berutang secara diplomatis kepada Beijing atas vaksin yang diterima.
Vaksin Sinovac sudah tiba di Indonesia sebanyak 1,2 juta dosis pada Minggu (6/12) malam. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Airlangga Hartarto, harga vaksin Sinovac berkisar US$10 sampai US$20 per dosis.
Dengan estimasi kebutuhan sekitar 73,96 juta dosis, pembelian vaksin Sinovac menghabiskan biaya US$739,64 juta sampai US$1,47 miliar. Nilai ini setara Rp10,42 triliun hingga Rp20,85 triliun dengan asumsi kurs Rp14.100 per dolar AS pada saat ini.
Hingga saat ini, belum diketahui data keamanan dan efikasi (kemanjuran) dari uji klinis tahap ketiga Vaksin Sinovac. Hal ini berbeda dari Pfizer yang telah mengeluarkan data efikasi yaitu 90 persen efektif, dan Moderna dengan klaim tingkat efektifitas hingga 94,5 persen.
Di Indonesia, uji klinis Vaksin Sinovac bekerja sama dengan Bio Farma dan Universitas Padjajaran baru tuntas pada Mei 2021 dan laporan awal pada Januari 2021.
(ans/dea)