Presiden Vladimir Putin menolak laporan bahwa dinas keamanan Rusia berada di balik insiden keracunan Alexey Navalny.
Menurut dia, jika memang pemerintah Rusia benar meracuninya, tokoh oposisi itu pasti sudah meninggal.
Navalny pingsan dalam penerbangan dari Siberia pada 20 Agustus lalu dan mendapat perawatan di Jerman karena diduga diracun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil investigasi Bellingcat dan CNN yang keluar beberapa hari lalu menyimpulkan bahwa Dinas Keamanan Rusia (FSB) memang membuntuti Navalny selama perjalanan ke Siberia.
Dalam konferensi pers akhir tahun, Putin menyebut laporan itu sebagai "legalisasi materi dari layanan khusus Amerika". Kata dia, kritikus Kremlin memang mendapat dukungan dari mereka.
Pemimpin Rusia itu mengatakan bahwa jika Navalny didukung oleh layanan khusus AS, maka tentu saja Rusia harus membuntutinya.
"Tapi ini sama sekali tidak berarti bahwa mereka perlu meracuninya. Untuk apa?" kata Putin, Kamis (17/12) seperti dikutip dari AFP.
"Jika dinas khusus Rusia ingin meracuni Navalny, mereka akan menghabisinya sampai akhir," kata dia.
Navalny, 44, mengalami sakit parah dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow pada Agustus. Dia sempat dirawat di rumah sakit di kota Omsk Rusia sebelum diangkut ke Jerman dengan pesawat medis.
Para ahli dari beberapa negara Barat menyimpulkan bahwa kritikus Kremlin itu diracuni dengan zat saraf Novichok era Soviet, klaim yang berulang kali dibantah Moskow.
Sebuah laporan media bersama pekan ini mengungkapkan nama dan foto ahli senjata kimia dari FSB yang telah membuntuti Navalny selama bertahun-tahun.
Laporan bersama tentang Navalny yang dipimpin oleh situs investigasi Bellingcat mengatakan bahwa agen FSB telah membuntuti pemimpin oposisi secara teratur sejak 2017.
Bellingcat mengatakan telah membuat kesimpulan berdasarkan volume data, termasuk log telepon dan catatan perjalanan.
Laporan bersama dengan CNN, Der Spiegel, dan outlet Rusia The Insider tidak terjalin kontak langsung antara Navalny dan agen yang disebutkan.
Sementara itu Navalny menganggap komentar Putin sama artinya dengan pengakuan.
"Putin mengakui semuanya," tulis kritikus Kremlin itu di Twitter. "Artinya, ya, FSB membuntuti saya selama 4 tahun."
(dea)