Tokoh Oposisi Rusia Yakin Putin Tahu Operasi Meracuninya

CNN Indonesia
Kamis, 17 Des 2020 01:38 WIB
Pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny mengaku yakin Presiden Vladimir Putin mengetahui operasi bayangan oleh agen elite sebelum dia diracuni.
Pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny. (AP/Pavel Golovkin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin oposisi Rusia Alexey Navalny mengaku yakin bahwa Presiden Vladimir Putin mengetahui operasi bayangan oleh agen elite sebelum dia diracuni.

Navalny pingsan dalam penerbangan dari Siberia pada 20 Agustus lalu dan mendapat perawatan di Jerman karena diduga diracun.

"Saya benar-benar yakin Putin mengetahuinya," kata Navalny dalam wawancara dengan jurnalis senior CNN Christiane Amanpour, Selasa (15/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Operasi dengan keterampilan seperti itu dan untuk waktu yang lama tidak dapat dilakukan tanpa keputusan dari kepala (Dinas Keamanan Rusia) FSB, Bortnikov. Dan dia tidak akan pernah berani melakukannya tanpa perintah langsung dari Presiden Putin."

Investigasi Bellingcat dan CNN menyimpulkan bahwa unit FSB memang membuntuti Navalny selama perjalanan ke Siberia.

Hasil investigasi menemukan bahwa dua tim FSB yang terdiri dari lima atau enam agen dikerahkan dalam perjalanan Navalny di Siberia pada Agustus 2020, termasuk spesialis racun dan saraf.

Investigasi CNN dan Bellingcat juga menemukan bahwa tim FSB telah mengikuti Navalny dalam lebih dari 30 perjalanan ke dan dari Moskow sejak 2017.

"Kami semua mengerti bagaimana itu dibuat," kata Navalny.

Pemerintah Rusia belum menanggapi laporan tersebut, namun Kremlin sebelumnya membantah terlibat dalam kasus keracunan Navalny.

Navalny jatuh sakit saat melakukan perjalanan pada 20 Agustus dalam penerbangan empat jam dari Tomsk ke Moskow.

Kapten pilot mengalihkan penerbangan ke kota Omsk dan meminta bantuan medis. Kemudian ditemukan bahwa pemimpin oposisi Rusia itu telah diracuni oleh zat saraf Novichok.

Uni Eropa sejak itu memberlakukan sanksi terhadap beberapa pejabat senior termasuk Bortnikov, karena diduga terlibat dalam kasus keracunan Navalny.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia pada November lalu mengatakan bahwa Navalny mengalami masalah metabolisme dan gangguan pankreas.
Pernyataan kali ini sekaligus menyanggah tuduhan banyak pihak soal Navalny diracun pada Agustus lalu.

Hal tersebut diungkapkan oleh tim dokter yang merawat Navalny di Rusia selama dua hari sebelum dia diterbangkan ke Berlin.

"(Navalny) gangguan metabolisme karbohidrat dan pankreatitis kronis," ucap Kementerian merujuk ucapan dokter Navalny dalam sebuah pernyataan dilansir dari AFP, Jumat (6/11).

(dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER