2 Warga dan Puluhan Rumah di Fiji Rusak Akibat Badai Yasa

CNN Indonesia
Jumat, 18 Des 2020 21:05 WIB
Badai Yasa yang menghantam Fiji menewaskan dua orang dan menghancurkan puluhan rumah.
Banjir akibat Badai Yasa di Fiji. (AFP/LEON LORD)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badai Yasa yang menghantam Fiji menewaskan dua orang dan menghancurkan puluhan rumah.

Dilansir Associated Press, Jumat (18/12), Badai Yasa menerjang Fiji dengan kecepatan angin hingga mencapai 345 kilometer per jam.

"Kami akan terus menaksir skala kerusakan dan kerugian dalam beberapa hari mendatang. Namun, untuk sementara kami perkirakan nilai kerusakan mencapai jutaan dolar," kata Direktur Badan Nasional Penanggulangan Bencana Fiji, Vasiti Soko.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan media massa Fiji, FBC News, salah satu korban meninggal diidentifikasi bernama Ramesh Chand (46). Lelaki yang berprofesi sebagai petani itu tewas tertimpa reruntuhan rumahnya yang rusak diterjang Badai Yasa, di Kota Lovelove, Pulau Vanua Levu. Anak sulungnya terluka dalam kejadian itu.

Istri mendiang menyatakan ketika badai datang, dia membawa anak bungsunya dan berlari ke rumah tetangganya untuk meminta bantuan. Namun, ketika kembali suaminya sudah meninggal.

Badai Yasa bergerak menerjang Pulau Vanua Levu pada pukul 06.00 waktu setempat. Namun, badai itu tidak sampai menghantam ibu kota Suva dan pusat pariwisata di Pulau Viti Levu.

Menurut saksi Banuve Lasaqa, para penduduk bersembunyi di bawah tempat tidur untuk menghindari tertimpa reruntuhan bangunan. Lainnya mengungsi ke lokasi yang lebih aman dengan hanya membawa baju yang melekat di badan.

Badai itu juga memicu ancaman banjir. Pemerintah setempat menyatakan permukaan air Sungai Rewa perlahan naik akibat tingginya curah hujan yang dipicu badai.

Menurut surat kabar Fiji Times, Badai Yasa menghancurkan 20 rumah dan sebuah balai pertemuan warga desa Tiliva.

Akibat badai itu, sebanyak 20 ribu penduduk mengungsi. Badai juga memutuskan jaringan listrik dan komunikasi.

(associated press/ayp)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER