Pakar Uni Eropa percaya vaksin Covid-19 yang ada saat ini efektif untuk melawan virus corona strain baru yang menyebar di Inggris.
Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, Minggu (20/12).
"Menurut semua yang kami ketahui sejauh ini" jenis baru "tidak berdampak pada vaksin", yang tetap "sama efektifnya", jelas Spahn kepada penyiar publik ZDF, mengutip "pembicaraan di antara para ahli dari otoritas Eropa".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spahn merujuk terutama pada vaksin Pfizer-BioNTech, yang sudah diberikan di negara-negara termasuk AS dan Inggris. Vaksin ini pun yang hampir menerima persetujuan dari European Medicines Agency.
Selain itu, seorang juru bicara kementerian kesehatan Jerman lain menyebut para ahli Uni Eropa telah melakukan pertemuan, Minggu, termasuk perwakilan dari Robert Koch Institute (RKI) Berlin untuk kesehatan masyarakat.
Pada Senin, Jerman kembali menginisasi pertemuan para ahli. Hal ini dilakukan karena Jerman saat ini sedang memegang jabatan Presiden bergilir di Uni Eropa. Menurut juru bicara kementerian kesehatan, pertemuan para ahli akan dilakukan untuk membahas tanggapan blok itu terhadap ancaman virus baru dari Inggris ini.
Pertemuan tersebut akan diadakan di bawah skema respon krisis IPCR Dewan Eropa, yang dapat dilakukan untuk kesehatan, lingkungan atau keadaan darurat teroris antara lain.
Saat ini, sejumlah negara UE telah memberlakukan larangan perjalanan udara dari Inggris, menanggapi situasi virus baru di negara itu. Sementara Prancis mengatakan akan memblokir mereka yang datang dari Inggris dan semua pengiriman dari negara itu, kecuali jika pengiriman dilakukan tanpa keterlibatan orang.
Di Inggris, London telah mengumumkan tindakan pengendalian infeksi tingkat empat yang lebih ketat ke beberapa wilayah di negara itu.
Pada Sabtu (19/12), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan data awal menunjukkan virus varian bari ini 70 persen lebih menular daripada strain utama.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi sembilan kasus penularan virus corona yang serupa Inggris di Denmark. Badan itu juga mendapati satu kasus di Belanda dan Australia. Sementara Italia mengatakan pada Minggu malam pihaknya juga telah mendeteksi satu kasus pada seseorang yang kembali dari Inggris.
(eks)