Inggris Pastikan Mutasi Baru Virus Corona Lebih Cepat Menular

AP | CNN Indonesia
Minggu, 20 Des 2020 09:39 WIB
Penasihat kesehatan Inggris memastikan varian mutasi baru virus corona di negara itu lebih cepat menular dari sebelumnya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sampaikan temuan penasihat medis yang menyebut virus corona baru lebih cepat menular dari sebelumnya (AP/Toby Melville)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penasihat kesehatan pemerintah Inggris menyebut varian mutasi baru virus corona yang menyebar di Inggris punya tingkat penularan lebih tinggi.

Kepala petugas medis Inggris, Chris Whitty, menyebut hal ini berdasarkan data pemodelan awal dan tingkat insiden yang meningkat pesat di selatan Inggris. Sehingga, kelompok penasihat virus corona pemerintah Inggris, mengambil kesimpulan mutasi baru ini dapat menyebar lebih cepat.

Akibatnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengadakan pembicaraan darurat dengan kabinetnya pada Sabtu (19/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, saat ini belum ada bukti yang menunjukkan strain baru ini lebih mematikan atau mempengaruhi vaksin dan perawatan, tambahnya.

"Kami telah memperingatkan Organisasi Kesehatan Dunia dan terus menganalisis data yang tersedia untuk meningkatkan pemahaman kami," kata Whitty dalam sebuah pernyataan.

Varian baru virus corona ini pertama kali diumumkan Menteri kesehatan Inggris awal pekan ini. Saat itu, ia menyebut mutasi baru ini diyakini terkait dengan lonjakan cepat kasus COVID-19 di Inggris selatan dan tenggara. Whitty mengatakan, badan kesehatan publik negara itu mengidentifikasinya melalui penelitian genom.

Meski demikian, saat ini tingkat kasus Covid-19 tertinggi di Inggris ada di London. Sementara, sebagian besar wilayah Inggris selatan berada pada peringatan tertinggi (tingkat tiga) pembatasan virus corona. Wilayah yang ada dalam peringatan tingkat tiga, dilarang bersosialisasi di dalam ruangan. Restoran dan pub boleh buka dan hanya melayani layanan untuk dibawa pulang. Namun, toko tetap boleh buka.

Pemerintah berencana meredakan pembatasan sosialisasi dari 23 Desember hingga 27 Desember. Sehingga, warga tetap bisa bepergian untuk merayakan Natal bersama keluarga dan teman. Tapi, pelonggaran aturan ini meningkatkan kekhawatiran akibat peningkatan kasus infeksi di beberapa tempat.

Johnson mengadakan pertemuan tak terjadwal pada Jumat malam untuk membahas bukti terbaru tentang strain mutan baru ini dengan para pejabat terkait. Ia pun tetap membuka kemungkinan untuk melakukan penutupan nasional (lockdown) ketiga di Inggris.

Di wilayah Wales dan Irlandia Utara, yang memiliki pemerintahan sendiri dan peraturan independen untuk mengendalikan virus, telah mengumumkan penutupan baru setelah Natal berakhir.

(eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER