Inggris-UE Belum Sepakat, Negosiasi Brexit Molor Lagi

CNN Indonesia
Selasa, 22 Des 2020 18:40 WIB
Inggris dan Uni Eropa masih belum sepakat soal aturan penangkapan ikan dan persaingan usaha menjelang Brexit.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Inggris dan Uni Eropa masih belum sepakat soal aturan penangkapan ikan dan persaingan usaha menjelang Brexit. (AFP/STEFAN ROUSSEAU)
Jakarta, CNN Indonesia --

Negosiasi antara Inggris dan Uni Eropa kembali molor karena keduanya belum sepakat terkait aturan penangkapan ikan dan persaingan usaha menjelang Brexit.

Semestinya kedua belah pihak harus sudah membuat kesepakatan terkait dua permasalahan itu pada Minggu (20/12) malam waktu setempat. Proses perundingan dilakukan di Belgia yang menjadi kantor pusat Uni Eropa.

Akan tetapi, hingga Senin (21/12) mereka tak juga membuat kesepakatan. Padahal Inggris akan keluar secara politik dari blok itu pada 31 Januari 2021 mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Inggris juga harus menyelesaikan dan meneken sejumlah kesepakatan dengan Uni Eropa pada pada 1 Januari mendatang.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, tidak merinci secara pasti apakah kesepakatan itu akan tercapai atau tidak. Dia mengklaim Inggris akan tetap untung besar walau kesepakatan itu tidak tercapai.

"Bukannya kami tidak mau ada kesepakatan," kata Johnson, dilansir Associated Press, Selasa (22/12).

Perundingan antara Inggris dan Uni Eropa terkait aturan penangkapan ikan sampai saat ini masih buntu. Padahal tenggat akhir yang ditetapkan tinggal sepuluh hari lagi.

Jika tidak tercapai kesepakatan, dikhawatirkan akan membuat perpisahan Inggris dari Uni Eropa bakal membawa dampak buruk.

Bila situasi itu yang terjadi, kedua belah pihak bakal menetapkan tarif impor komoditi, di samping aturan bea cukai yang akan berbeda jauh dan mempersulit perdagangan kedua belah pihak.

Brexit juga akan berdampak terhadap nasib ratusan ribu warga Inggris yang mengadu nasib di Eropa daratan, dan begitu juga sebaliknya. Karena aturan ketenagakerjaan juga bakal berbeda.

Inggris saat ini meminta imbalan jika mengizinkan kapal-kapal nelayan Uni Eropa menangkap ikan di wilayah perairan mereka. Sedangkan Uni Eropa menolak permintaan Inggris untuk membuka sistem pasar tunggal mereka untuk berdagang dengan Inggris, dengan dalih negara itu harus mengikuti aturan main Uni Eropa.

"Ini penting bagi semua orang untuk dipahami bahwa Inggris harus mengendalikan penuh aturan di negara kami, dan kami juga harus bisa mengendalikan sektor penangkapan ikan," ujar Johnson.

Negosiasi alot dalam perundingan itu terkait dengan penolakan Uni Eropa untuk memangkas kuota penangkapan ikan hingga seperempat dari jumlah saat ini, karena Inggris saat ini berkuasa penuh atas eksplorasi wilayah perairan mereka.

Perdebatan lainnya adalah Inggris juga menetapkan masa transisi bagi nelayan Uni Eropa beradaptasi dengan aturan baru itu selama tiga tahun. Sementara Uni Eropa meminta waktu transisi selama enam tahun.

"Kami hanya mau sebuah kesepakatan, tetapi bukan cuma kesepakatan biasa," kata Juru Bicara pemerintah Prancis, Gabriel Attal.

Prancis selama ini yang paling ngotot meminta Uni Eropa supaya kapal-kapal nelayan mereka bisa melaut di perairan Inggris.

(associated press/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER