No-Deal Brexit Ancam 300 Ribu Pekerjaan di Inggris

CNN Indonesia
Selasa, 08 Des 2020 13:41 WIB
Kantor Anggaran Inggris (OBR) menghitung Brexit tanpa kesepakatan akan mengakibatkan 300 ribu orang kehilangan pekerjaan pada 2021 nanti.
Kantor Anggaran Inggris (OBR) menghitung Brexit tanpa kesepakatan akan mengakibatkan 300 ribu orang kehilangan pekerjaan pada 2021 nanti. (AFP/Glyn Kirk).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memiliki beberapa hari untuk menentukan nasib negara bagian Britania Raya tersebut melalui kebijakan Brexit (Britain Exit) atawa keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Apakah Johnson akan memegang teguh definisi kedaulatan atau mengesampingkan ideologinya demi melindungi pekerjaan dan ekonomi Inggris?

Mengutip CNN Business, Selasa (8/12), Inggris menghadapi tekanan untuk mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa. Pembicaraan kesepakatan antara Inggris dan UE yang digelar dalam hitungan hari bukan tak mungkin gagal menemui titik terang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa poin yang berpotensi membuat 'no deal Brexit' adalah hak penangkapan ikan, bantuan pemerintah untuk perusahaan, hingga penyelesaian perselisihan.

Nah, bila Johnson teguh mempertahankan ketiganya, ekonomi Inggris dipastikan akan membayar harga mahal untuk kegagalan negosiasi Brexit.

Sebab, dengan meninggalkan Uni Eropa berarti seluruh perusahaan Inggris harus membayar biaya lebih mahal. Selain itu, Inggris menghadapi pasar ekspor tunggal terbesarnya berdasarkan ketentuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Artinya, Inggris harus tunduk dengan ketentuan tarif barang dan jasa, termasuk hambatan dagang lainnya.

Padahal, perusahaan Inggris mulai terhuyung-huyung di tengah pandemi covid-19. Tia terbayangkan jika Inggris akan kehilangan akses bebas tarif perdagangan dan pembebasan kuota ekspor yang saat ini berkontribusi terhadap 43 persen ekspor Inggris.

Sekadar mengingatkan, pemungutan suara terkait Brexit sejak 2016 lalu membuat ketidakpastian besar atas perdagangan di masa depan dengan Uni Eropa, dan menekan investasi yang masuk ke Inggris, termasuk mengganggu pertumbuhan ekonomi Inggris.

Kantor Anggaran Inggris (OBR) menghitung Brexit tanpa kesepakatan (no deal) akan mengurangi produksi dua persen pada 2021 atau sekitar 40 miliar poundsterling (US$53 miliar).

Akibatnya, lebih dari 300 ribu orang di Inggris akan kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran pada paruh kedua tahun depan.

Kondisi ini memperparah situasi Inggris yang sedang menghadapi krisis pekerjaan di tengah pandemi covid-19 dan resesi terburuk lebih dari 300 tahun terakhir.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER