Amerika Serikat mendeteksi penularan mutasi virus corona (Covid-19) baru yang ditemukan di Inggris, pada salah seorang pasien yang berasal dari Negara Bagian Colorado.
Gubernur Colorado, Jared Polis, mengumumkan pasien tersebut merupakan pria berumur 20 tahunan dan tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri. Ia mengatakan saat ini pasien tersebut telah diisolasi di wilayah Elbert.
Infeksi terhadap pria itu menandakan kasus varian baru virus corona pertama di AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan memantau kasus penularan ini dengan seksama, begitu juga dengan seluruh penularan Covid-19," ujar Polis melalui pernyataan yang dirilis kantornya pada Selasa (29/12), seperti dikutip CNN.
Polis menuturkan pihak berwenang tengah berupaya mengidentifikasi kemungkinan pasien menjalin kontak dengan orang lain melalui pelacakan kontak dan wawancara.
"Tidak ada riwayat perjalanan berarti pasien tersebut tertular mutasi virus tersebut dari lingkungannya," kata dr. Atur Gawande, anggota tim transisi presiden terpilih Joe Biden untuk penanganan Covid-19.
Penemuan kasus mutasi virus corona ini berlangsung ketika AS masih dilanda lonjakan penularan Covid-19 baru. Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit AS bahkan mencapai yang tertinggi dalam sejarah.
AS masih menjadi negara dengan kasus corona dan kematian tertinggi di dunia. Negeri Paman Sam tercatat memiliki lebih dari 19 juta kasus corona dengan 336 ribu kematian.
Sementara itu, penemuan kasus infeksi mutasi virus Covid-19 baru di Inggris memicu kewaspadaan dan kekhawatiran dunia.
virus corona baru ini disebut 70 persen lebih cepat menular. Meski begitu, para peneliti belum menemukan apakah mutasi baru virus corona ini menjadikan penularan lebih mematikan.
Sebagian peneliti juga mengatakan vaksin corona masih efektif membunuh mutasi baru virus tersebut.
Meski begitu, puluhan negara segera memberlakukan larangan bepergian (travel ban) turis dari/ke Inggris demi mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19 yang disebabkan jenis baru virus corona baru tersebut.
Selain AS, beberapa negara seperti Australia, Singapura, dan Afrika Selatan juga menemukan penularan mutasi virus corona baru.
(rds/ayp)