Jabatan Trump Hanya Hitungan Hari, Republik Tolak Pemakzulan

CNN Indonesia
Kamis, 14 Jan 2021 02:12 WIB
Masa jabatan Donald Trump sebagai Presiden AS selesai 20 Januari, sehingga Partai Republik menilai pemakzulan tak ada gunanya.
Partai Republik menilai pemakzulan Donald Trump yang diajukan Partai Demokrat tidak ada gunanya karena masa jabatan presiden hanya tinggal hitungan hari (AP/Evan Vucci)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Republik, Debbie Lesko menentang pemakzulan Donald Trump dari jabatan presiden yang diajukan kubu Partai Demokrat.

Dia menilai tak ada gunanya memakzulkan Trump yang hanya tinggal satu pekan menjabat sebagai presiden. Diketahui, Joe Biden akan dilantik sebagai presiden AS yang baru pada 20 Januari mendatang.

Mengutip CNN, Debbie mengatakan Trump pun sudah legowo atas hasil Pilpres AS dan bakal menyerahkan mandatnya. Oleh karena itu, dia menilai pemakzulan Trump sudah tidak perlu dilakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden Trump telah mengindikasikan bakal turun dari jabatannya secara damai dan menyerahkannya kepada presiden terpilih Joe Biden pekan depan," kata Debbie di Gedung DPR AS seperti diberitakan CNN.

"Jadi mengapa mengejar pemakzulan hanya satu pekan sebelum dia meninggalkan jabatannya?" lanjutnya.

Di tempat yang sama, Anggota DPR AS Kevin McCarthy mengatakan Donald Trump jelas bertanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol pekan lalu.

Akan tetapi, meski Trump memang bertanggung jawab, McCarthy menilai pemakzulan bukan langkah yang tepat.

"Saya yakin memakzulkan Presiden dalam waktu yang singkat adalah sebuah kesalahan. Sejauh ini juga belum ada hasil investigasi yang sudah selesai dilakukan," kata McCarthy.

Sebelumnya, Partai Demokrat resmi mengajukan pemakzulan Donald Trump dari jabatan Presiden di DPR. Ketua DPR Nancy Pelosi menyatakan bahwa Donald Trump adalah orang berbahaya bagi Amerika Serikat.

Dia menuding kericuhan di Gedung Capitol Hill terjadi akibat pidato Trump di depan pendukungnya sehari sebelum kericuhan.

"Kami tahu bahwa Presiden Amerika Serikat menghasut pemberontakan ini, pemberontakan bersenjata melawan negara kita bersama. Dia harus pergi, dia jelas menghadirkan bahaya bagi negara kita," kata Pelosi di Gedung DPR AS, Rabu (13/1).

Sejauh ini, proses pemakzulan masih berlangsung sebelum pemungutan suara dilakukan di DPR.

Sumber CNN menyebut ada sejumlah anggota DPR dari Partai Republik pengusung Trump yang ingin memberikan suara. Akan tetapi, mereka bimbang lantaran takut keselamatannya terancam.

(cnn/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER