
Fakta Kematian 33 Lansia Norwegia Usai Divaksin Covid Pfizer

Sebanyak 33 lansia penghuni panti jompo di Norwegia dilaporkan meninggal usai disuntik vaksin corona Pfizer/BioNTech pada Jumat (15/1). Seluruh 33 lansia tersebut berusia di atas 80 tahun.
Dikutip New York Times, pejabat kesehatan Norwegia mengatakan para lansia yang meninggal dalam keadaan sakit parah sebelum divaksin. Beberapa dari mereka juga diperkirakan tidak lama lagi meninggal dunia.
Kepala Bidang Pengobatan Badan Kedokteran Norwegia, Dr. Steinar Madsen, mengatakan efek samping yang umum ditimbulkan dari vaksin memang bisa mengakibatkan komplikasi berat jika disuntikkan kepada para lansia dengan kondisi seperti itu.
Namun, Madsen menuturkan risiko penularan Covid-19 jauh lebih berbahaya lagi bagi para lansia itu ketimbang vaksinasi.
Akibat kematian puluhan lansia tersebut, Norwegia mengubah persyaratan vaksinasi bagi warganya. Pejabat berwenang Norwegia memperingatkan bahwa vaksinasi terhadap lansia dengan kondisi kesehatan serius dapat menimbulkan bahaya.
Dikutip Associated Press, pejabat lembaga pengawas obat Norwegia, Sigurd Hortemo, menuturkan demam, muntah, dan mual sebagai dari efek samping "yang menyebabkan kematian" para lansia tersebut.
Selain kematian puluhan lansia, Badan Pengawas Obat Norwegia menuturkan dalam laporannya bahwa sejauh ini ada 21 perempuan dan delapan pria yang mengalami efek samping dari vaksinasi corona.
Sembilan dari mereka mengalami efek samping yang serius tanpa konsekuensi fatal. Efek samping serius itu meliputi reaksi alergi, ketidaknyamanan yang signifikan, hingga demam parah.
Sementara itu, tujuh orang lainnya mengalami efek samping yang tidak terlalu serius seperti rasa sakit yang hebat di area lengan yang disuntik.
Kematian puluhan lansia ini berlangsung ketika sedikitnya 30 ribu warga Norwegia telah menerima suntikan pertama vaksin Pfizer atau Moderna sejak akhir Desember lalu.
Meski sejumlah keluhan efek samping vaksin muncul, pemerintah Norwegia tetap menganggap vaksin Pfizer/BioNTech aman.
"Kami tidak khawatir dengan insiden ini. Sangat jelas bahwa vaksin memiliki risiko yang sangat kecil dengan pengecualian bagi pasien yang lemah dan rentan," kata Madsen kepada lembaga penyiaran NRK.
"Dokter sekarang harus hati-hati mempertimbangkan siapa yang harus dan dapat divaksinasi," ujarrnya menambahkan.
Sementara itu, perusahaan Pfizer dan BioNTech mengatakan tengah bekerja sama dengan pihak berwenang Norwegia untuk menyelidiki kematian para lansia tersebut.
Namun, kedua perusahaan obat itu menyatakan "jumlah insiden vaksinasi itu sejauh ini tidak mengkhawatirkan dan sesuai perkiraan".
(dea/dea)[Gambas:Video CNN]