Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat klaim palsu terhadap pencapaiannya pada pidato terakhirnya sebelum meninggalkan Washington DC.
Mengutip CNN, Trump mengatakan dia mendapat hampir 300 hakim yang dikonfirmasi. Menurut data Brookings Institution, dia mendapat 234 hakim yang dikonfirmasi ke Mahkamah Agung, pengadilan distrik dan pengadilan banding.
Ia juga mengklaim jumlah konfirmasi yudisialnya mencapai "angka yang membuat rekor". Ketika faktanya, posisi tersebut dipegang presiden AS ke-39 Jimmy Carter dengan 261 hakim atau 39 persen dari juri yang tersedia saat itu. Sementara era Trump hanya mencapai 27 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut klaimnya, dia berhasil mencetak rekor suara terbanyak yang pernah didapat seorang presiden, pada pemilihan presiden 2020. Ia mengaku telah mendapat 75 juta suara dan tidak mengakui bahwa Biden mendapat 7 juta suara lebih banyak.
Lihat juga:Trump Tinggalkan Surat untuk Joe Biden |
Trump mengaku telah meloloskan pemotongan pajak terbesar dalam sejarah AS. Klaim ini tidak benar jika mengacu pada hitungan dolar yang disesuaikan dengan inflasi maupun sebagai bagian dari perekonomian.
Politisi Republik itu mengatakan dia berjasa dalam program perawatan kesehatan Pilihan Veterans. Ia mengklaim menjadi alasan dibalik kemampuan para veteran mendapat jaminan perawatan kesehatan dari pemerintah.
Meskipun undang-undang yang mengatur terkait kebijakan itu ditandatangani Presiden Barack Obama pada 2014. Trump hanya menandatangani revisi dari UU terkait itu yang memungkinkan perluasan program Pilihan Veteran.
Pidato terakhir Trump disampaikan beberapa jam sebelum presiden dan wakil presiden terpilih AS, Joe Biden dan Kamala Harris dilantik. Trump dikabarkan tidak akan hadir dalam acara itu.
(fey/evn)