Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden masih mempersiapkan pidato yang bakal ia sampaikan pada pelantikan bersama wakil presiden terpilih Kamala Harris, Rabu (20/1) waktu setempat.
Mengutip CNN, para asisten Biden mengatakan pidato ini sudah ia susun sejak dirinya berdiri di atas panggung di kampung halaman Wilmington, Delaware.
Pria yang juga wakil presiden AS ke-47 itu menyampaikan pidato kemenangannya 72 hari lalu setelah diproyeksi mendapat suara elektoral yang cukup untuk mengalahkan Presiden AS Donald Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sejak hari itu hingga saat ini, kemenangan Biden dihujani tudingan curang dari Trump yang percaya dia adalah pemenang pemilihan presiden yang sebenarnya.
Pidato yang bakal ia sampaikan besok tidak disusun sendirian. Biden dibantu penasihat lamanya, Mike Donilon, penulis pidato Vinay Reddy, hingga sejarawan dan penulis biografi kepresidenan Joe Meacham.
Para ajudan Biden mengatakan panjang pidato mencapai sekitar 20 menit, tak jauh dari pidato pelantikan sebelumnya. Trump menyampaikan pidato selama 15 menit, dan Obama selama 18 menit pada 2009.
Menurut para penasihat Biden, naskah dari pidato ini dijaga ketat agar tak bocor ke publik. Hingga kini, teks tersebut masih terus berubah-ubah mengikuti perkembangan situasi negara yang kian pelik.
Beberapa orang dekat Biden membocorkan pidato akan sedikit serupa dengan tema pidatonya pada 7 November 2020.
"Saatnya singkirkan retorika kasar, turunkan suhu. Bertemu lagi. Dengarkan satu sama lain lagi," kata Biden dalam pidato tersebut.
"Dan untuk membuat kemajuan, kita harus berhenti memperlakukan lawan kita sebagai musuh. Mereka bukan musuh kita. Mereka orang Amerika," ucap dia.
Menjelang pelantikan, AS dilanda kerusuhan besar ketika pendukung Trump menyerbu gedung Capitol Hill, Washington DC. Perpecahan antara warga AS pun menjadi tantangan besar bagi pemerintahan Biden-Harris.
(fey/dea)