Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyoroti sejumlah kondisi buruk di negaranya dalam pidato perdana usai dilantik, Rabu (20/1).
"(AS memiliki) banyak (hal) yang harus diperbaiki, banyak yang harus dipulihkan, banyak yang harus disembuhkan, banyak yang harus dibangun, dan banyak yang akan diperoleh," kata Biden dalam pidatonya usai resmi jadi presiden AS.
Menyusul jumlah kematian akibat pandemi Covid-19 yang telah melampaui 400 ribu jiwa pekan ini, Biden mencatat bahwa hanya sedikit orang dalam sejarah AS yang lebih tertantang untuk menghadapi masa-masa sulit tersebut.
"Virus sekali dalam satu abad, yang diam-diam mengintai negara. Ini merenggut banyak nyawa dalam satu tahun sebanyak saat Amerika dalam Perang Dunia II," kata Biden merujuk pada pandemi.
Tapi kemudian Biden mengatakan masih ada harapan di tengah pandemi dan perselisihan yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.
"Untuk mengatasi tantangan ini, memulihkan jiwa dan mengamankan masa depan Amerika, membutuhkan lebih dari sekadar kata-kata. Ini membutuhkan hal yang paling sulit dipahami dari semua hal dalam demokrasi: persatuan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia juga berjanji untuk memperbaiki aliansi dengan para mitra AS.
"Inilah pesan saya kepada mereka yang berada di luar perbatasan kami. Amerika telah diuji, dan kami telah menjadi lebih kuat karenanya. Kami akan memperbaiki aliansi kami dan sekali lagi akan terlibat dengan dunia," ujar presiden berusia 78 tahun itu.
"Kami akan memimpin, tidak hanya dengan contoh kekuatan kami, tapi dengan kekuatan teladan kami. Kami akan menjadi mitra yang kuat dan terpercaya untuk perdamaian, kemajuan, dan keamanan," kata Biden.
Banyak para pemimpin Eropa memberikan selamat kepada Biden melalui cuitan di Twitter, mereka juga mengungkapkan optimisme untuk bekerja sama.