Sehari sebelum memperingati satu tahun lockdown virus corona di Wuhan, Provinsi Hebei, China, kehidupan malam di kota berpenduduk 11 juta jiwa itu kembali menggeliat.
Wuhan pertama kali menerapkan lockdown Covid-19 pada 23 Januari 2020. Sejak saat itu, situasi di kota itu berangsur-angsur pulih, bahkan telah bangkit kembali.
Ketika seluruh dunia masih bergelut dengan lockdown dan lonjakan infeksi Covid-19, para pemuda di Wuhan kini menikmati kehidupan normal. Mereka berbondong-bondong merayakannya dengan pergi kelab malam.
Di sebuah klub malam besar di pusat kota bernama Super Monkey misalnya, tidak ada dress code atau daftar VIP. Kelab hanya mewajibkan pengunjung memakai masker dan melakukan pemeriksaan suhu.
Ketika di dalam kelab, protokol kesehatan tidak diterapkan terlalu ketat dan para pengunjung diperbolehkan melepas masker.
"Saya terjebak di dalam (rumah) selama dua atau tiga bulan negara memerangi virus dengan sangat baik, dan sekarang saya bisa sepenuhnya keluar dengan tenang," kata seorang pengunjung klub bernama Xu seperti dilansir dari AFP, Jumat (22/1)
"Saya merasa beruntung tidak (terinfeksi Covid-19). Sekarang sudah normal kembali, saya merasa sangat santai dan bahagia," ujarnya.
Lalu seorang pengunjung bernama Chen Qiang memuji Partai Komunis China karena berhasil memberantas epidemi, meskipun terdapat lonjakan kasus dalam beberapa hari terakhir.
"Pemerintah China itu baik. Pemerintah China melakukan segalanya untuk rakyatnya, dan rakyatnya adalah (prioritas) tertinggi. Ini berbeda dengan negara asing," kata Chen.
Sebagaimana diketahui, media pemerintah China kerap melaporkan kegagalan pemerintah negara Barat dalam mengatasi pandemi, mereka membandingkan kekacauan di luar negeri dengan kembalinya China ke kehidupan normal.
Kendati demikian, Chen menyadari bahwa Covid-19 telah mengubah banyak hal. Di kelab, kata dia, jumlah orang yang datang lebih sedikit dibandingkan saat sebelum pandemi.
Manajer kelab malam Li Bo mengatakan pandemi telah menghantam industrinya dengan keras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibandingkan dengan lockdown di negara lain, negara kami setidaknya setengah terbuka, tapi konsumen masih merasa tidak nyaman," ujar manajer itu kepada AFP.
Ia juga memperkirakan bahwa kehidupan malam di Wuhan turun sekitar 60 hingga 70 persen.
Tapi terlepas dari itu, warga Wuhan sangat senang bahwa kota mereka kini bukan lagi kota hantu yang mengejutkan dunia seperti setahun yang lalu.