Pemerintah Australia memutuskan menyetujui izin penuh penggunaan vaksin corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech, setelah polemik meninggalnya 33 lansia usai disuntik vaksin itu di Norwegia.
Dilansir Associated Press, Senin (25/1), Badan Kesehatan Australia menyatakan mereka menyetujui izin penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech hanya untuk penduduk berusia di atas 16 tahun.
Mereka mengusulkan supaya para penghuni panti jompo dan stafnya dan seluruh petugas kesehatan diutamakan untuk disuntik vaksin itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menyatakan menyambut baik keputusan itu.
Dia mengatakan Australia adalah salah satu dari sejumlah negara yang berhasil menyelesaikan proses pemeriksaan vaksin secara lengkap dan menyeluruh, ketimbang hanya menerbitkan izin darurat.
Australia membeli 10 juta dosis vaksin dari Pfizer-BioNTech. Mereka berencana menambah pasokan jika jumlah produksi memadai.
Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt, menyatakan sampai saat ini sudah menyimpan 140 juta vaksin corona. Mereka menjadi salah satu negara di dunia yang mempunyai perbandingan vaksin dan jumlah penduduk tertinggi.
Sebelum menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech, Australia membeli 53.8 juta vaksin dari AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford. Sebanyak 50 juta dosis di antaranya akan dibuat dengan lisensi oleh perusahaan farmasi Negeri Kanguru, CSL.
Mereka menyatakan proses vaksinasi akan dilakukan mulai Februari mendatang. Mereka menargetkan proses itu selesai pada Oktober 2021.
Sampai saat ini tercatat ada kurang dari 30 ribu kasus infeksi Covid-19 di Australia, dengan 900 orang di antaranya meninggal.
Hunt sempat meminta data kepada pemerintah Norwegia terkait dengan kematian 33 lansia dan efek samping vaksin Pfizer-BioNTech.
Menurut laporan, 33 penghuni panti jompo yang meninggal usai disuntik vaksin Covid-19 sempat mengalami sakit keras. Mereka rata-rata berusia di atas 80 tahun.
Meski begitu, sebagian dari mereka dilaporkan kondisi kesehatannya sudah menurun dan diperkirakan memang usianya tidak lama.
(associated press / ayp)