WN Australia Pulang dari Inggris Positif Mutasi Baru Corona

CNN Indonesia
Selasa, 22 Des 2020 12:55 WIB
Dua warga Australia yang pulang dari Inggris dideteksi terinfeksi mutasi virus corona (Covid-19).
Ilustrasi virus corona. Dua warga Australia yang pulang dari Inggris dideteksi terinfeksi mutasi virus corona (Covid-19). (iStockphoto/Naeblys)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah negara bagian New South Wales, Australia, berhasil mendeteksi kasus infeksi mutasi virus corona (Covid-19) dari dua orang penduduk yang baru kembali dari Inggris.

Dilansir ABC News, Selasa (22/12), Kepala Dinas Kesehatan New South Wales, dr. Kerry Chant, menyatakan dua orang penduduk yang baru kembali dari Inggris itu dinyatakan positif Covid-19. Setelah spesimen mereka diteliti lebih lanjut, ternyata virus yang menginfeksi mereka adalah jenis yang sudah bermutasi.

"Ada pasangan yang baru kembali dari Inggris yang terinfeksi virus yang bermutasi seperti yang dimaksud," kata Chant dalam jumpa pers.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chant memastikan klaster infeksi baru di Pantai Avalon, Sydney, tidak terkait dengan virus mutasi itu.

Akan tetapi, Menteri Besar New South Wales, Gladys Berejiklian, menyatakan jenis virus yang menulari sejumlah orang di Pantai Avalon mirip dengan yang terdeteksi dari pasangan yang baru pulang dari Inggris itu.

Epidemiolog Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dr. Maria Van Kerkhove, menyatakan kasus infeksi mutasi virus corona itu juga terdeteksi di Belanda dan Denmark.

"Kami mengidentifikasi jenis virus ini terdeteksi di Belanda dan Denmark, dan ada satu kasus di Australia, tetapi tidak sampai menyebar," kata Van Kerkhove.

Virus corona yang bermutasi itu ditemukan di Inggris. Pemerintah setempat menyatakan virus itu 70 persen lebih cepat menular.

Akan tetapi, mereka belum bisa membuktikan apakah virus itu lebih ganas dan membuat orang yang tertular menampakkan gejala yang lebih berat.

"Dari pengamatan saya dalam setiap kasus penyakit menular, ada tiga hal yang menjadi perhatian. Lingkungan, inang yakni manusia, dan virus," kata Kepala Badan Kesehatan Persemakmuran, Paul Kelly.

Akibat penemuan virus corona mutasi itu, sejumlah negara menutup sementara penerbangan dari dan menuju Inggris. Pemerintah Inggris juga menetapkan status siaga 4 di London, dan memberlakukan penguncian wilayah menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

Van Kerkhove menyatakan sampai saat ini belum ditemukan bukti apakah virus yang bermutasi di Inggris itu kebal terhadap vaksin. Dia menyatakan masih mempelajari karakter virus itu.

"Yang kami pahami virus itu saat ini tidak membuat gejala sakit semakin berat, itu dari informasi awal yang diberikan pemerintah Inggris," ujar Van Kerkhove.

(abc news/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER